Mohon tunggu...
maulida ridani
maulida ridani Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswi

Suka nulis aja

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi di Masa Pandemik. Jangan Panik, Begini Caranya!

14 April 2020   16:41 Diperbarui: 14 April 2020   17:32 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isu pandemic Covid-19 di Indonesia kian hari kian memprihatinkan. Per tanggal 14 April 2020, pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia yang telah mencapai 4.839 orang, dengan jumlah kasus meninggal 459 orang dan kasus sembuh 426 orang . 

Sejak tiga bulan terahir, IHSG mencatatkan koreksi sebesar 25,00 % (RTI Business, 14 April 2020). Asing juga membukukan aksi jual besar sehingga IHSG tertekan. Sebenarnya tekanan jual juga melanda bursa saham globaL. Namun IHSG tetap menjadi terburuk dibandingkan S&P 500, Euro STOXX 600, MSCI AII AxJ dan TOPIX. (CNBC, 31 Maret 2020)

Coba kita lihat peristiwa yang ada di sekitar kita. Kampus tutup, mall tutup, cafe sepi, restoran juga sepi. Apa yang kita lihat yang disekitar kita ini tercermin di pasar modaL. Karena pasar modal adalah cermin dari perekonomian. 

Jika ekonomi positif dan menunjukan optimisme, harga akan cenderung naik dan jika ekonomi sedang melambat (terutama pada Februari dan Maret kemarin IHSG turun tajam) maka, pelaku pasar cenderung akan menjual sahamnya sehingga harga akan cenderung turun. 

Semua ini membuat ekonomi sedikit berhenti berputar, dan tentu saja efeknya terasa bagi kita seorang trader atau investor. Sehingga muncul pertanyaan, Apa yang harus kita lakukan dalam situasi pasar seperti ini?

Pertama kita tidak boleh terburu-buru, kita harus kepala dingin. Gausah heboh langsung tanya-tanya buka akun caranya gimana ya? Minimal deposit berapa? Saham yang paling bagus apa ya?

Tenang guys jangan panik. Kita tentu tau bahwa ini adalah waktu yang menarik untuk membeli saham. Tapi kita tidak boleh terburu-buru, kita harus mempelajari kondisi dan menentukan timing yang pas untuk membeli saham.

Kedua jangan mendengarkan kata orang. Semua orang selalu mengagap saham yang dia punya adalah saham yang terbaik, terprospek, terpercaya. Ibarat ada tukang nasi goreng tiap penjual selalu mengklaim nasi gorengnya adalah yang terbaik. Tugas kita adalah menyesuaikan apakah rasa nya sesuai sama kita cocok sama kita atau tidak. Harus kita cek terlebih dulu.

Ketiga. Cash Is The King, Stock Is The Queen . Orang yang hemat adalah orang yang punya uang di tabungan. Jika di pasar modal, orang yang hemat adalah orang yang punya uang cash untuk membeli saham di harga murah. 

Dan orang yang boros di pasar modal adalah orang yang gegebah average down mumpung harga murah tanpa adanya analisa. Beli di 1000 turun di 800, beli lagi. Turun di 700 beli lagi. Turun terus, beli terus sampai cash habis dan ternyata harga saham masih menunjukan penurunan tajam. 

Jadi kita tidak boleh gegabah average down tunggu dulu sampe saham tersebut berada di level support dan kemungkinan besar tidak turun lagi. Uang tersebut kita simpan untuk membeli saham yang sudah konsisten dibawah. Disitu kita bisa mendapatkan lot lebih banyak karena harga lebih murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun