Mohon tunggu...
Maulidah Mumtazah
Maulidah Mumtazah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNEJ

suka menggambar dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kabupaten Jombang Menurut Teori Reksohadiprodjo

24 Oktober 2024   21:02 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota menurut Bintarto merupakan sebuah kesatuan bagi kehidupan manusia yang diberi tanda dengan hadirnya kepadatan penduduk yang sangat tinggi serta ditandai dengan adanya strata ekonomi yang heterogen bercorak materialistis. Bintaro juga menjelaskan bahwa masyarakat kota adalah kumpulan individu yang heterogen, baik itu dari hal pekerjaan, adat, kebudayaan, dan agama. Sedangkan menurut teori Reksohadiprodjo (1985) timbulnya suatu kota karena adanya 3 unsur yaitu scale of economies, comparative advantage, dan amenities. 

Salah satu objek lokasi kali ini adalah Kabupaten Jombang, meskipun Kabupaten Jombang dikenal sebagai kota santri, namun pada kenyataannya banyak sekali industri yang ada di Jombang. Beberapa industri yang ada di Jombang seperti, PT. Indonesia Royal Paper, PT. Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia, PT. Samudera Gemilang Plastindo, dan juga industri yang sangat terkenal di Jombang yaitu pabrik gula Tjoekir.

Sesuai dengan teori Reksohadiprodjo, scale of economies merupakan kemampuan suatu wilayah untuk mengurangi biaya per unit melalui peningkatan jumlah produksi atau kegiatan ekonomi. Di Kabupaten Jombang, skala ekonomi dapat dilihat dari pengembangan sektor-sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, dan jasa yang semakin terpusat dan terorganisir. Pertumbuhan industri kecil dan menengah, seperti industri pengolahan makanan, kerajinan, dan industri berbasis pertanian. Seiring dengan bertambahnya produksi, biaya operasional bisa ditekan melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Jombang juga mendapat manfaat dari posisi strategisnya di jalur perdagangan antara kota-kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya dan Madiun, yang meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas dan menurunkan biaya distribusi.

Unsur yang selanjutnya, yaitu comparative advance merupakan kemampuan suatu wilayah untuk memproduksi barang atau jasa dengan lebih efisien dibandingkan wilayah lain. Jombang memiliki beberapa keunggulan komparatif yang mendukung perkembangan wilayahnya seperti tanah subur yang mendukung sektor pertanian, terutama dalam produksi tebu dan padi. Keberadaan pabrik-pabrik pengolahan hasil pertanian, seperti pabrik gula, juga meningkatkan nilai tambah produk lokal. Letak geografis Jombang yang strategis di jalur transportasi utama Jawa Timur juga memperkuat keunggulan komparatifnya, karena memudahkan akses ke pasar dan distribusi barang. 

Unsur yang terakhir, yaitu amenities merujuk pada ketersediaan fasilitas dan layanan yang mendukung kehidupan masyarakat, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas rekreasi. Kabupaten Jombang terus mengembangkan fasilitas-fasilitas ini, yang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk tinggal dan bekerja di wilayah tersebut, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Fasilitas pendidikan yang cukup lengkap seperti Universitas Darul Ulum dan sejumlah sekolah unggulan, serta fasilitas kesehatan yang memadai seperti RSUD Jombang. Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan yang baik dan peningkatan fasilitas publik lainnya turut mendukung perkembangan Jombang sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial. 

Mengacu pada teori Reksohadiprodjo (1985), Kabupaten Jombang menunjukkan karakteristik yang mendukung perkembangannya menjadi kota berdasarkan ketiga unsur tersebut. Pertumbuhan skala ekonomi melalui konsentrasi industri dan perdagangan, keunggulan komparatif di sektor pertanian dan lokasinya yang strategis, serta perkembangan fasilitas publik yang terus ditingkatkan, menjadikan Kabupaten Jombang sebagai kawasan perkotaan. Proses urbanisasi ini dipicu oleh efisiensi ekonomi yang lebih baik, daya tarik wilayah karena keunggulan komparatifnya, serta ketersediaan fasilitas yang memadai bagi penduduknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun