Pemimpin adalah seorang yang mempunyai kekuasaaan dalam mengarahkan anggotanya agar dapat mencapai suatu tujuan. Kebanyakan seorang pemimpin diduduki oleh laki laki bukan perempuna jadi teman teman, disini kita akan membahas apasih itu kesetaraan gender? mengapa kesetaraan gender itu penting? dan bagaimana peran wanita untuk mencapai kesetaraan gender?
 Kesetaraan gender itu intinya tentang setiap orang tanpa peduli mereka laki laki atau perempuan, memiliki hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama di berbagai hal, seperti sekolah, kerja, kesehatan, politik, dan keluarga. Kesetaraan gender itu sangat penting, karena dengan kesetaraan gender bisa memberdayakan perempuan dan laki laki untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka dan tidak ada lagi diskriminasi antar gender dan semua orang bisa hidup di masyarakat yang lebih adil dan menerima satu sama lain.
Di indonesia kesetaraan gender sangat kurang karena masih banyak yang memegang sistem patriaki dimana laki laki dianggap lebih baik dan lebih unggul dalam segala hal. Salah satunya dalam hal kepemimpinan, perempuan dianggap kurang mampu menjadi pemimpin karena memiliki kedudukan lebih rendah dari pada laki laki dan tugasnya hanya mengurus rumah. Makanya, para pemimpin wanita di Indonesia harus berusaha lebih keras buat nunjukin kemampuan mereka dan dapetin pengakuan yang setara dengan laki laki.
Kepemimpinan perempuan dinggap masih kurang untuk kesejahteraan bangsa. Ini penting banget buat kita sosialisasikan supaya lebih dikenal masyarakat. Karena di zaman globalisasi gini, peran perempuan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut, tetapi sekarang sih udah banyak wanita yang berhasil jadi pemimpin, dan membuktikan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki laki (Safitri et al., 2021).
Perbedaan gender antara pria dan wanita dipengaruhi oleh banyak faktor yang dipelajari dan diajarkan dalam masyarakat, diperkuat lewat budaya, bahkan sering dibentuk oleh pandangan agama dan cerita-cerita mitos. Perbedaan jenis kelamin ini sering digunakan oleh masyarakat untuk menentukan peran kerja masing-masing, dengan alasan perbedaan tersebut. Akibatnya terjadilah pembagian peran gender yaitu peran domestik dan peran publik (Gusmansyah, 2019).
Peran domestik seperti di rumah biasanya tidak menghasilkan uang, kekuasaan, atau pengaruh. Peran ini sering kali lebih banyak diambil oleh perempuan, sementara peran publik  yang lebih menguntungkan, menghasilkan uang dan kekuasaan, lebih banyak dipegang oleh laki-laki. Akibatnya, pembagian kerja yang nggak adil ini menciptakan ketimpangan antara peran laki-laki dan perempuan, yang akhirnya merugikan perempuan dalam hal kesetaraan gender (Gusmansyah, 2019).
Masalah tentang kesetaraan gender ini sebenarnya berhubungan erat dengan pemahaman kita tentang kebijakan yang punya perspektif gender. Agar perubahan terjadi, lembaga-lembaga negara, terutama yang bikin kebijakan, perlu ada peningkatan. Soalnya, perempuan masih aja menghadapi ketidaksetaraan di bidang pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi, dan itu disebabkan karena pengetahuan masyarakat Indonesia soal gender yang masih lambat. Makanya, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman itu, harus ada juga peran perempuan yang lebih banyak di berbagai bidang.
Biasanya seorang  kepemimpinan perempuan yang sukses dalam memimpin suatu organisasi atau pemerintah memiliki  keterampilan, sikap, dan cara yang bisa bikin kita lebih percaya diri, dihormati, dan mampu menginspirasi orang lain. Seperti  kemampuan percaya diri dan tunjukkan kemampuan, membangun jaringan yang kuat, jadilah pemimpin yang empatik, tegas dan konsisten, berani mengambil risiko, terus belajar dan berkembang, jaga keseimbangan hidup, dukung dan kembangkan tim, bangun resiliensi, jadilah teladan dengan memadukan semua kualitas ini, perempuan bisa jadi pemimpin yang sukses dan inspiratif di berbagai bidang.
Seperti pada masa pemerin Sri Mulyani Indrawati yang menjadi Menteri Keuangan Indonesia yang sukses dalam memimpin pemerintahan negeri ini. beliau dikenal dengan cara kepemimpinannya yang tegas dan bisa diandalkan. Banyak orang, baik di dalam negeri maupun luar negeri, mengagumi cara beliau mengatur ekonomi Indonesia, apa lagi pada krisis dan situasi ekonomi yang nggak pasti. Sri Mulyani mengatur krisis ekonomi Indonesia, Â melalui kebijakan fiskal yang cepat tanggap, dan kerjasama yang solid antar lembaga, dia berhasil ngebawa Indonesia melewati tantangan ekonomi sambil tetap menjaga stabilitas dan memastikan pemulihan jangka panjang.
Dari kepemimpinan Sri Mulyani Indrawati yang berhasil sukses menjadi Menteri Keuangan Indonesia membuktikan bahwa perempuan mampu dan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam menjadi seorang kepemimpinan. Perempuan juga bisa melakukan apa saja yang dia inginkan asal konsisten pada apa yang dicapai.
 Upaya kepemimpinan perempuan dalam mewujudkan kesetaraan gender dapat dilakukan dengan cara menciptakan kesempatan untuk para pemimpin perempuan ini berbagi pengalaman dan perkembangan mereka sebagai pemimpin komunitas. Lewat dokumentasi dan penyebaran informasi, perempuan bisa saling berbagi pengalaman dan belajar dari praktik terbaik satu sama lain sehingga menciptakan pemimpin baru lewat pelatihan atau pendampingan, dan mengadakan sesi dialog antar organisasi yang dipimpin perempuan supaya bisa saling berbagi pengetahuan dan sumber daya (Safitri et al., 2021).Top of Form
Kesetaraan gender itu penting banget supaya kita bisa hidup di masyarakat yang adil dan saling menerima, di mana baik laki-laki maupun perempuan punya hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama di berbagai bidang. Walaupun di Indonesia masih ada ketimpangan gender, terutama di dunia kepemimpinan yang lebih didominasi oleh laki-laki, peran perempuan untuk mencapai kesetaraan ini semakin penting. Pemimpin perempuan bisa banget menunjukkan kemampuannya dengan percaya diri, empati, tegas, dan gigih. Contoh nyata seperti Sri Mulyani Indrawati yang sukses jadi Menteri Keuangan, menunjukkan bahwa perempuan juga punya kemampuan dan hak yang sama untuk jadi pemimpin. Untuk mendorong kesetaraan gender, kita harus kasih kesempatan perempuan untuk saling berbagi pengalaman, belajar bareng, dan saling dukung dalam mengembangkan pemimpin perempuan di berbagai bidang.
DAFTAR PUSTAKA
Gusmansyah, W. (2019). Dinamika Kesetaraan Gender dalam Kehidupan Politik Di Indonesia. Hawa, 1(1). https://doi.org/10.29300/hawapsga.v1i1.2233
Safitri, O., Firmansyah, A., Putra, R. S., Zhulqharnain, M. R. I., & Ciputri, O. (2021). Kepemimpinan Perempuan Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender. Prosiding SNP2M UMAHA, 1(1), 183--186.
Penulis : Maulidah Khoirun Ni'mah, Naela Syafira Khoirun Nisak, Muhammad Abdul Qoyyum
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI