Mohon tunggu...
Maulidah idah
Maulidah idah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Book Reader

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minat Para Pelajar Menggunakan Buku Digital dalam Mendukung Pembelajaran

18 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 18 Juni 2022   17:06 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

      Pembelajaran para pelajar saat ini beranekaragam, salah satu proses pembelajaran yang sering digunakan sehari-hari adalah membaca. Dengan membaca, para pelajar dan yang lainnya pun mendapatkan ilmu serta wawasan yang luas. Membaca buku, artikel, website, dan sumber bacaan lainnya sangat bermanfaat bagi kita. Di masa pandemic ini, sistem pembelajaran dilaksanakan secara daring yang dimana itu seba online termasuk bukuonline atau digital book ( E-book)  Dilansir dari blog beningpertiwi.com, untuk memperoleh e-book dapat dilakukan berbagai cara yaitu lewat website yang telah disediakan dan juga versi mengunduh yang dapat dipakai dalam keadaan offline. Digital book ini merupakan buku versi elektronik yang dapat dibaca menggunakan handphone, laptop, computer, dan juga elektronik lainnya. Cara mengaksesnya pun lebih mudah dan ringkas sehingga dapat dibawa kapanpun dan dimanapun. Kelebihan digital book ini sendiri diantaranya, anti sobek, sangat praktis bisa di pakai kapanpun karena dapat di gunakan melalui hp, hemat ruang dan ramah lingkungan. Mudah diakses yaitu dengan mengunduh atau membaca melalui file yang diberikan oleh pihak sekolah. Dan yang terpenting adalah ekonomis, harganya leboh terjangkau dan bahkan ada yang gratis dibandingkan buku fisik.

     Namun dibalik kelebihan dari digital book tersebut tentunya terdapat dampak negative yaitu, membutuhkan perangkat atau device, berdampak buruk bagi Kesehatan mata karena radiasi perangkat yang digunakan, dan juga bagi para pelajar yang tidak memiliki perangkat untuk mengakses digital book tersebut akan merasa kesusahan. serta rawan pembajakan. Seperti beberapa kasus yang telah kita ketahui, banyak sekali masyarakat termasuk pelajar menyalagunakan penggunaan e-book yaitu dengan cara membajak. Hot.detik.com menulis bahwa kasus e-book illegal marak di tengah pandemic  ini. Tiap e-book memiliki jalur mengunduh masing-masing, dan diluar jalur yang telah ditentukan termasuk bajakan, mencuri. Pada forum diskusi di situs dicto.id yang membahas lebih memilih mana, e-book atau buku biasa? Kolom komentar mayoritas menyebutkan bahwa mereka lebih menyukai buku biasa karena lebih bisa di pegang secara langsung dan dapat dirasakan. Jadi biarpun e-book terlihat lebih banyak memiliki kelebihan daripada buku biasa, hal tersebut tak membuat masyarakat beralih buku e-book. Dan sampai saat ini pun media cetak buku masih ramai dipergunakan. Digital book menurut saya pribadi sudah cukup efektif untuk sarana pembelajaran, namun saya pribadi lebih memilih buku biasa dengan 1 alasan utama yaitu digital book dapat dirasakan, namun bukan berarti pengguna buku biasa tidak dapat menggunakan e-book, itu hanya opsi saja karena disisi lain digital book lebih simple dan praktis. Dan kasus pembajakan sendiri kini sudah menyebarluas, dan banyak penulis merasa di rugikan.

Buku Digital Yang Mendukung Pembelajaran

  Pada salah satu sekolah di Indonesia, tepatnya di kota Cirebon sudah menerapkan perpusatakaan digital, hal tersebut sangat membantu siswa dalam mengatasi kebutuhan literasi siswa. Perpustakaan digital tersebut menyediakan koleksi digital yang terintegrasi dengan menggunakan website khusus. Dengan hal itu para siswa dengan mudah dapat membaca buku  dengan koleksi yang lengkap dari rumah.

Dan bagi beberapa sekolah yang belum memiliki perpustakan digital pribadi dapat membaca buku di perpustakaan melalui beberapa platform diantaranya, aplikasi IPusnas, lets read, literacy cloud, Oxford owl library, dan masih ada beberapa lagi. Beberapa platform tersebut dapat dimanfaatkan oleh para siswa khususnya dimasa pandemi.  

     Kondisi pandemi saat ini juga tidak dapat di prediksi, kadang angka kenaikan yang terjangkit covid meningkat, kadang juga menurun. Oleh karena itu buku digital ini sangatalah fleksibel karena dapat digunakan dalam kondisi atau situasi apapun. Pola aktivitas pembelajaran siswa pun juga ikut naik turun, saat situasi sedang buruk karena naiknya angka masyarakat yang terjangkit virus covid ini, beberapa sekolah mewajibkan muridnya untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Pembelajaran daring tersebut mengakibatkan kebutuhan ilmu dan juga informasi mengenai pelajaran siswa sangat menurun dan berkurang dalam memperoleh bacaan buku dan informasi terhambat. Karena biasanya pemberian atau pembelian buku dilakukan secara offline langsung di  sekolah dn dilakukan ooleh seluruh siswa yang bersekolah di tempat sekolah tersebut. Para guru atau pendidik serta para pustakawan sangat dituntut dalam hal ini untuk terus tetap kreatif dan adaptif dalam memberikan serta menyediakan beberapa sumber bacaan yang layak untuk para pelajar ata siswa yang bersekolah dalam bentuk digital. Sebenarnya isinya tidak jauh beda dengan buku fisik pada umumnya bahkan sama, hanya saja dikemas dalam digital. Masing masing buku memiliki kelebihan dan kelemahannya masing masing. Tugas guru atau pendidik disekolah ialah mengarakan para pelajar dengan benar agar tetap dapat memperoleh ilmu dan informasi dengan benar. Karena pada dasarnya buku adalah salah satu sumber atau hal yang penting dalam sebuah pembelajaran. Para pelajar dapat membaca buku digital ini kapanpun dan kapanpun. Karena biasa pelajar jika diluar jarang sekali membawa buku tetapi mereka selalu membawa handphone. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan saat waktu senggang, para pelajar bisa embuka buku yang ada di ponselnya. Dan biasanya buku digital halamannya lebih mudah dicari dengan pmenggunakan fitur search yang telah di sediakan. Platform buku digital ini sangatlah membantu para pelajar baik dalam pelajaran daring maupun offline. Karena pada dasarnya hamper diseluruh sekolah di Indonesia pasti menggunakan bukiu sebagai media atau sarana untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Para pendidik atau guru memiliki peranan yaitu mendorong para siswanya agar tidak malas membaca buku, karena sekarang sudah disediakan buku digital yang dimana itu lebih mudah untukk diakses. Hal yang dapat dilakukan adalah salah satunya dengan memberikan tugas yang dimana tuggas tersebut memerlukan siswa untuk membaca buku tersebut. Atau bisa juga diberikan tugas berupa merangkum. Hal tersebut dapat memicu siswa untuk tersbelajat dan membaca buku. Selain itu guru juga dapat bekerjasama dengan orangtua murid mengenai hal ini, dengan cara menyaran orangtua murid untuk menghimbau putra putri nya membaca buku. Karena orangtua memiliki waktu lebih banyak dengan para murid dibandingkan dengan guru. Orangtua juga bisa untuk terus memantau anaknya agar tetap membaca buku dimasa pandemic maupun tidak. 

     Menurut hasil penelitian dan laporan diatas, diperlukan kesadaran diri dalam memperoleh suatu bacaan termasuk e-book. Membaca buku tidak ada batasnya, baik buku fisik maupun digital book. Masing-masing buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Digital book kini lebih sering digunakan karena sistem sekolah yang saat ini menggunakan sistem daring, dimana sekolah tidak bisa membagikan bukunya ke rumah murid satu persatu, maka digital book lah solusinya, hanya tinggal mengirim file pun semua siswa dapat mengakses file. Dan mengenai buku illegal, kita harus mencari tahu dulu sumber bacaannya sebelum mengunduh. Namun, biasanya sekolah menyediakan e-book khusus yang pastinya legal bagi para pelajar. Keduanya hanyalah sebuah opsi saja kita mau pilih yang mana. Penggunaan digital book sendiri, lebih praktis dan dapat dibawa kemana saja dan kapanpun. 

     

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun