Mohon tunggu...
maulidah alfiyah firdausy
maulidah alfiyah firdausy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang Merawat Perdamaian di SMK Cendika Bangsa Kepanjen Bersama Aliansi Indonesia Damai (AIDA)

10 Juni 2022   20:23 Diperbarui: 10 Juni 2022   20:48 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AIDA menggelar Diskusi Interaktif "Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh" yang digelar AIDA di SMK Cendika Bangsa Kepanjen pada 15 Maret 2022 lalu.

Kampanye perdamaian ini sudah sering dilakukan AIDA di berbagai daerah di Indonesia, kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk para generasi muda untuk menyemai perdamaian bagi masa depan bangsa dan diharapkan generasi muda lah yang mampu menjadi tonggak perdamaian dan pemersatu bangsa.

Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah sekita 50.an siswa dari berbagai jurusanyang ada di SMK Cendika Bangsa Kepanjen. Tidak hanya berdiskusi materi saja, pada kegiatan ini para siswa juga diajak untuk menyerap ibroh dari kisah inspiratif korban dan mantan pelaku terorisme.

Kegiatan ini menghadirkan kisah-kisah kebangkitan korban (penyintas) terorisme dalam menghadapi kesulitan hidup. Dari kisah penyintas, generasi muda diharapkan lebih peduli terhadap perdamaian Indonesia. Narasi dari kedua pihak tersebut diharapkan dapat membuka mata para siswa betapa merusaknya aksi-aksi terorisme bagi kehidupan. 

Para siswa diajak untuk menyelami ketangguhan para korban yang meskipun hidupnya jadi berantakan karena aksi bom, namun mereka tetap mau memaafkan.

Dalam hal ini Kesepahaman untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan merupakan salah satu kunci mewujudkan perdamaian. Kondisi itu meniscayakan kemauan bersama setiap komponen masyarakat, terutama kalangan generasi muda sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa di masa depan.

Setelah diperlihatkan cerita dari kedua belah pihak, diharapkan siswa dapat belajar betapa pentingnya untuk tidak membalas dendam. Kisah mereka mengajarkan kita untuk tidak boleh menyimpan dendam. Jangan sampai membalas kekerasan dengan kekerasan dan kita harus saling memaafkan agar tetap tercipta perdamaian

Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu membuka pikiran dan hati siswa untuk tidak terjerumus dalam aksi terorisme dan mereka mampu lebih teliti dalam menerima informasi karena terorisme dapat merugikan banyak pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun