Bisnis, dalam skala kecil (pemula) maupun besar selalu membutuhkan inovasi. Di masa sekarang, bisnis sangat bergantung pada media sosial. Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh teknik marketing. Tulisan dapat menjadi teknik marketing yang ampuh untuk media sosial. Marketing dengan tulisan sering disebut copywriting.Â
Pebisnis Belajar Menulis
Indari Mastuti, founder Indscript Creative ini mengatakan, seorang pebisnis sudah selayaknya belajar menulis. Kebutuhan bisnis akan tulisan membuat seorang pebisnis harus kreatif membuat konten marketing dengan tulisan. Bagaimana tulisan yang memikat pembaca, mendorong pembaca agar membeli produk atau tulisan yang sifatnya membangun kepercayaan customer merupakan hal penting yang harus diketahui.Â
Pebisnis belajar menulis menjadi pondasi penting dalam kebutuhan marketing. Indari Mastuti mengatakan bahwa dengan menulis dapat meningkatkan penjualan.Â
Pebisnis belajar menulis tentunya akan  memiliki output berbeda dengan yang tidak. Konten marketing yang dikemas dalam bentuk tulisan sangat berperan penting. Salah satu yang perlu dipelajari seorang pebisnis adalah teknik membuat tulisan copywriting.
Penulis Belajar Bisnis
Indari Mastuti melalui Indscript Creative menyebutkan bahwa menjadi sebuah keharusan bagi seorang penulis belajar bisnis. Dengan belajar bisnis, seorang penulis dapat menjual karyanya. Dengan belajar bisnis, setidaknya seorang penulis dapat mem-branding dirinya.
Penulis belajar bisnis dapat meningkatkan skill menulis juga level bisnis. Setidaknya, penulis dapat menjual bukunya sendiri. Penulis tidak terus-menerus bergantung pada penerbit dalam penjualan bukunya. Terlebih lagi saat ini pergeseran pola belanja masyarakat Indonesia yang lebih menyukai transaksi online daripada offline. Jika penulis tidak aktif berjualan buku, karyanya bisa saja tidak dikenal oleh khalayak umum.
Menulis untuk Bisnis dengan Copywriting
Dalam dunia bisnis tak akan lepas dari yang namanya copywriting. Pebisnis dan penulis Indari Mastuti mengungkapkan, peran penting copywriting sangat berpengaruh pada penjualan produk. Copywriting merupakan kemampuan kreatif untuk membuat konten tulisan yang menarik dan memikat, sehingga pembaca akan membeli produk atau melakukan sesuatu yang diarahkan oleh penulis.Â
Penulis buku Ngomzet Ratusan Juta dari Whatsapp dan Facebook ini menegaskan, "Copywriting bersifat call to action yang artinya membujuk pembaca untuk melakukan tindakan seperti beli, klik, ubah dan sebagainya sesuai dengan yang diarahkan penulis." Copywriting diklaim dapat menghemat biaya promosi. Dengan copywriting, dapat meningkatkan nilai pada produk barang maupun layanan jasa.
AIDA Copywriting
Salah satu penentu suksesnya pembuatan copywriting adalah dengan menggunakan teknik AIDA Copywriting. Teknik ini ditemukan oleh seorang pengusaha Amerika bernama E. St. Elmo Lewis pada tahun 1898. Teknik AIDA Copywriting ini menjadi pendekatan awal untuk merancang strategi konten yang dapat meningkatkan penjualan. Kata AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action.Â
1. Attention
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh penulis copywriting adalah attention atau perhatian pembaca. Apa yang dapat menarik perhatian pembaca menjadi pilar pada tulisan copywriting. Biasanya, pembaca akan tertarik pada headline atau judul tulisan, gambar pada sebuah tulisan dan kalimat pembuka. Buat judul yang bikin penasaran dan bersifat misteri seperti Inilah dia ..., Top Secret ..., Rahasia ..., dan lainnya.Â
2. Interest
Kedua, interest atau minat. Apa yang diminati pembaca menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Penulis harus memanfaatkan informasi, teknik persuasi, memberikan bukti untuk menarik minat dan perhatian pembaca. Penulis harus seolah-olah memahami permasalahan pembaca dan membuat pembaca merasa terlibat secara langsung.Â
3. Desire
Setelah mendapatkan perhatian pembaca, lalu mengetahui minat mereka, selanjutnya buat pembaca berhasrat pada tulisan copywriting yang telah dibuat. Penulis harus memposisikan diri seakan berada di pihak pembaca. Desire, menekankan pada permainan emosi dan logika dengan menampilkan benefit produk. Salah satu contoh kalimat desire, "Makan Enak tapi Tidak Gendut, Ini Solusinya."
4. Action
Mengajak pembaca untuk melakukan tindakan dan sering disebut dengan call to action. Call to action dapat berupa tombol "Klik Disini". Penulis dapat menambahkan pula informasi seperti limited offer, limited time, diskon sampai tanggal, dan kata yang dapat memancing konsumen untuk segera bertindak.Â