Mohon tunggu...
Maulida
Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Edukasi media pembelajaran Bahasa Inggris SD kelas 6 tentang stunting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Belajar Bahasa Inggris untuk Mengenal Stunting pada Anak Kelas 6 di Desa Tabukan Raya

25 Agustus 2022   08:52 Diperbarui: 25 Agustus 2022   09:24 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting adalah kondisi minim gizi  kronis karena kekurangan gizi yang disebabkan gangguan pertumbuhan perkembangan pada anak, yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau lebih rendah dari standar usia. Selain faktor gizi, stunting juga disebabkan oleh  masyarakat khususnya ibu yang memiliki anak kecil dan balita, kurangnya pengetahuan tentang stunting. Gizi buruk terjadi sejak janin dalam kandungan, beberapa hari pertama setelah bayi lahir atau dikenal dengan 1000 hari pertama kehidupan.

Stunting dapat menyebabkan perkembangan otak yang kurang optimal, mempengaruhi perkembangan kognitif dan kinerja  sekolah, serta kinerja akademik, dan dengan demikian juga kinerja praktik anak di sekolah.

Ciri-ciri stunting pada anak: Kerdil, sering sakit, bertambah gemuk, anak menjadi lebih pendiam, pertumbuhan gigi terlambat.

Makanan yang bergizi cegah stunting: Telur, tahu, kacang- kacangan, ikan, alpukat, roti.

Dalam rangka memberi tahu anak-anak tentang stunting.  Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melakukan program pengabdian masyarakat di Desa Tabukan Raya dengan program Belajar Bahasa Inggris untuk Anak Kelas 6 SD Mengenal Stunting di Desa Tabukan Raya.  Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2022 di SDN Tabukan Raya.  Proses pelaksanaan kegiatan tersebut anak-anak merespon dengan baik, mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan yang saya berikan mengenai media pembelajaran penjelasan stunting.

Maulida (Tim Pengabdian Masyarakat) mengatakan penting mengetahui apa itu stunting karena hal ini dapat mencegahnya anak agar tidak terkena stunting dari sejak dini. Setelah itu saya jelaskan apa itu stunting kemudian anak-anak sangat antusias mendengarkan penjelasan saya.

Pada saat pembelajaran di kelas, mulai dari anak SD di Tabukan Raya, mereka sangat menyimak materi, namun saat masuk SD kelas 6 sangat ribut, teriak-teriak dan pertanyaan yang paling banyak ditanyakan di kelas adalah siswa laki-laki, sedangkan siswa perempuan kebanyakan  hanya mendengarkan dan tetap diam selama di kelas, setelah itu  anak-anak. perkenalan diri dalam Bahasa Inggris.  Setelah itu, anak-anak maju ke depan untuk memperkenalkan diri dan menulis di papan tulis.  Siswa laki-laki sangat senang ketika disuruh maju dan disuruh menulis perkenalan diri, sedangkan siswa perempuan malu-malu saat disuruh maju dan menyemangati.  Setelah saya menjelaskan beberapa hal tentang stunting, kemudian saya menanyakan bahasa Inggris untuk buah-buahan atau makanan bergizi.  Anak-anak SD di Tabukan Raya sangat merespon Mereka menjawab dengan berlomba-lomba diiringi teriakan.

SD Tabukan Raya belum ada guru Bahasa Inggris, jadi selesai menjalankan proker saya di kelas mengajarkan mereka tentang perkenalan diri dan menyuruh mereka maju satu persatu lalu menuliskannya di papan tulis. Setelah itu saya menuliskan kosa kata Bahasa Indonesia kemudian murid maju untuk menuliskan apa Bahasa Inggrisnya tentang kosa kata yang saya tuliskan. Setelah itu saya hapus kemudian murid saya suruh untuk mengingat kembali, para murid  sangat memahami dan ingatannya sangat kuat, setelah selesai saya memberikan pertanyaan kepada murid tentang stunting lalu menyuruh mereka menjawab dalam Bahasa Inggris-nya dari buah-buahan dan makanan bergizi. Selesai mereka menjawab maka terpilih pemenang dan mendapatkan penghargaan berupa bingkisan dari hasil jawaban mereka.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun