Mohon tunggu...
maulida fikria
maulida fikria Mohon Tunggu... -

I jump higher than myself :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bisa karena Biasa atau malah karena Terpaksa?

16 Maret 2014   18:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa karna biasa atau malah karna terpaksa ??

Banyak yang beranggapan bahwa bisa karna bisa melakukan hal tersebut, seperti belajar matematika misalnya, seorang akan bisa menguasainya jika terus mencoba dan terbiasa untuk melakukan hal itu sehingga ia mudah untuk mengerjakannya. Akan tetapi apakah seorang itu mengalami keterpaksaan dalam melakukanya ?

Bisa iya dan tidak ?mengapa ?

Ketika dia senang dengan hal yang dilakukannya, maka ia tidak dinamakan terpaksa. Tetapi ketika dia tidak senang dengan apa yang dilakukannya, itu namanya terpaksa.

Terkadang, suatu paksaan itu dinanti oleh banyak orang pula. Mereka berfikir bahwa, seandainya mereka tidak terpaksa untuk belajar matematika oleh ibunya, pasti sekarang akan mengalami kesulitan. Akhirnya mereka mulai menyadari bahwa paksaan akan menimbulkan dampak baik pula, tetapi tidak pada semua hal.

Akan tetapi, jika suatu yang dikerjakan karena hobi dan menjadi kebiasaan, itu akan jauh lebih baik dan tidak menyiksa dalam proses yang akan kita lalui.

Bisa karena terpaksa-pun sudah banyak kita lihat realitanya bukan ? kalau begitu enak antara bisa karna biasa apa karna terpaksa.

Sebenarnya semua intinya sama yaitu ingin menjadi bisa, tetepi dengan proses yang berbeda. Adaakalanya karena kebiasaan tetepi karna terpaksa pun tidak salah juga ketika ingin bisa. Tetapi apakah hasil akhir dari proses itu sama tau berbeda ?

Tentu berbeda, mereka yang karna biasa dan senang akan menikmati hasilnya dengan puas dan ingin lebih bisa lagi. Sedangkan yang karna terpakasa adakalanya mereka puas dan bahagia adapula yang hanya mensyukurinya karena semua yang telah dijalaninya berbuah hasil yang baik. Yang terbaik adalah niat kita ketika menjalani semua proses itu. Dengan niat baik dan ikhlas, akan menghasilkan yang lebih baik pula. Tanamkan pada diri kita bahwa semua yang kita jalani akan berbuah baik pada akhirnya. Sehingga ketika menjalani proses tersebut kita akan terasa mudah dan membuat kita enjoy.

Awali dengan niat baik akan jauh lebih baik hasilnya. Jangan terus-terusan mengeluh hal yang sudah kamu lakukan dan belum tentu kita tau hasilnya. Tatap apa yang kamu lakukan sekarang dengan sebaik-baiknya. :)

Senyum untuk hari ini :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun