Mohon tunggu...
Mauliah Mulkin
Mauliah Mulkin Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

"Buku adalah sahabat, guru, dan mentor". Ibu rumah tangga dengan empat anak, mengelola toko buku, konsultan, penulis, dan praktisi parenting. Saat ini bermukim di Makassar. Email: uli.mulkin@gmail.com Facebook: https://www.facebook.com/mauliah.mulkin

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menebar Virus dari Rumah

23 September 2014   03:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang paling menggembirakan itu ketika tiba-tiba ada yang inbox di facebook dan.....bertanya sesuatu mengenai tulisan-tulisan yang saya posting. Ada yang menanyakan soal bagaimana caranya bisa menulis? Karena dia seorang ibu rumah tangga sekaligus pegawai negeri dengan anak-anak yang masih kecil. Ia merasa sulit mendapatkan waktu yang nyaman untuk bisa menulis. Selalu saja ada gangguan pada saat-saat ia baru mulai duduk beberapa menit di depan laptop.

Atau inbox dari seorang ibu muda yang menyampaikan keluh kesahnya soal ketidakmampuannya menahan sabar terhadap perilaku anak-anaknya. Yang mengakibatkan ia selalu  kepingin marah saja pada mereka. Macam-macam pertanyaan mereka, yang pastinya tidak jauh-jauh dari tema-tema tulisan saya.

Beberapa bulan belakangan ini aktivitas saya berbeda 180 derajat dari aktivitas-aktivitas saya sebelumnya. Sekarang saya lebih banyak tinggal di rumah, menunggui toko buku kami yang sudah berusia 20 tahun. Dan rasanya sangat nyaman bisa bekerja dengan model kerja dan suasana seperti ini. Rumah dan pekerjaan hanya berjarak beberapa langkah.

Asli orang rumahan

Pada jam-jam tertentu di saat anak-anak semuanya sudah berangkat ke sekolah, saya akan menggunakan kesempatan ini untuk menikmati kesendirian, kesenyapan, sambil mendengarkan musik dari radio. Pada saat-saat seperti ini biasanya suasana hati ini langsung terasa lapang dan rileks. Menulis dan membaca pun menjadi sangat menyenangkan.

Dulu, waktu-waktu santai begini sulit saya nikmati. Karena pekerjaan marketing yang menuntut harus banyak keluar rumah, bertemu dengan sebanyak-banyaknya orang. Sehingga pulang ke rumah tubuh rasanya sudah tak sanggup lagi untuk diajak kompromi. Ide-ide banyak, tapi kesempatan untuk menuliskannya yang tidak ada. Paling banter hanya bisa membaca beberapa halaman buku saja. Karena khusus untuk urusan baca buku, saya akan uring-uringan kalau tidak membaca dalam sehari.

Akhirnya karena tuntutan usaha toko buku yang semakin butuh perhatian serius, saya kemudian memilih untuk tinggal di rumah, meninggalkan dunia marketing yang selama beberapa tahun saya tekuni. Tapi justru karena situasi inilah yang kemudian melecut diriku untuk banyak berkarya dari rumah. Dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, internet dan buku-buku yang tak pernah habis untuk dibaca.

Saya mulai membentuk group diskusi parenting di facebook dengan tujuan ingin berbagi ilmu dan membantu banyak orangtua yang mungkin mengalami kesulitan dalam proses pengasuhan anak-anaknya. Bersyukur saya mendapat sambutan yang hangat dari mereka. Rasanya senang bisa membantu orang lain dalam memecahkan permasalahannya. Tak jarang di antara para orangtua ini ada yang sengaja datang ke rumah, khusus untuk ngobrol atau mampir sekadar untuk saling menguatkan pertahanan dan pertemanan di antara kami.

Setiap hari saya menuliskan sesuatu yang menurut saya bermanfaat. Tanpa pernah tahu siapa saja yang sudah terinfeksi setelah membacanya. Prinsip dan niat saya menulis adalah untuk menyampaikan pesan penting kepada siapa pun, bahwa berbuatlah sesuatu yang positif dan bermanfaat minimal untuk diri sendiri dan keluarga, dan syukur-syukur kalau ia bisa menyentuh dan mempengaruhi kehidupan orang banyak. Saya sampai saat ini tidak pernah tahu, siapa yang sudah terpengaruh dengan tulisan-tulisan saya. Yang pasti, rasa kaget campur senang itu saya alami ketika seseorang yang dengan tiba-tiba berkomentar pada tulisan saya atau mengirim pesan via FB, baik yang berupa pertanyaan atau rasa terima kasih atas hal-hal yang pernah saya tulis.

Yang pasti, jika saya hitung-hitung secara kasar, sudah ada lebih dari 10-an teman yang telah mengungkapkan rasa senang dan terima kasihnya atas tulisan saya. Bukan angka yang banyak untuk skala seorang konsultan profesional. Namun saya terus berusaha untuk melalui tangga-tangga yang akan mengantarkan saya pada sebuah profesi konsultan anak dan keluarga yang saya tempuh secara otodidak.

Saya senang tinggal di rumah, saya sangat menikmati suasana rumah yang jauh dari keramaian, hiruk-pikuk orang berlalu-lalang, jauh dari kebisingan, dan karena itu pula lahir ide memberi judul buku saya “Dari Rumah untuk Dunia”. Karena dari rumahlah semuanya bermula.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun