Mohon tunggu...
Mauliah Mulkin
Mauliah Mulkin Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

"Buku adalah sahabat, guru, dan mentor". Ibu rumah tangga dengan empat anak, mengelola toko buku, konsultan, penulis, dan praktisi parenting. Saat ini bermukim di Makassar. Email: uli.mulkin@gmail.com Facebook: https://www.facebook.com/mauliah.mulkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terbebas Dari Kacamata Karena Ngajar Ngaji (Dalam Rangka Memperingati Hari Penglihatan Sedunia, 14 Oktober)

15 Oktober 2014   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:54 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="http://cp.jurnalhajiumroh.com/uploads/radhite/image/quran%20kacamata%20lilin.jpg"][/caption]

Kata orang tua-tua, jika ingin membuat mata sehat seumur hidup tanpa perlu menggunakan kacamata, maka rajin-rajinlah membaca Al-Qur’an (buat yang Muslim). Ini terbukti benar, karena ada teman saya dan saya sendiri yang sampai usia 40-an sekarang ini tidak  menggunakan kacamata baca. Baik karena minus atau karena plus. Meskipun saya tidak rutin mengaji setiap hari, tapi setiap hari mengajar anak-anak kecil mengaji, mungkin bisa dikategorikan sering membaca Al-Qur’an juga ya?  Yang pasti kegiatan mengajar  ini baru  berjalan kurang lebih 3 tahun tapi manfaatnya sangat banyak. Salah satunya berhasil terbebas dari kacamata.

Jauh sebelum saya mulai mengajar mengaji, sekitar tahun 90-an, saya pernah memakai kacamata, karena mata minus dengan ukuran 0,5. Dan cukup menderita setiap kali saya harus melihat orang atau objek dari jarak jauh tanpa menggunakan kacamata. Orang itu sudah senyam-senyum, saya masih belum bisa mengenali sebelum jaraknya benar-benar dekat. Rasanya repot dan mengganggu.

Tanpa saya sadari, perlahan-lahan saya jarang menggunakan kacamata saat melihat atau membaca jauh karena pertimbangan kerepotan ini. Sampai kemudian saya mulai mengajar mengaji anak-anak di sebuah TPA masjid dekat rumah. Saya yang tadinya tergantung dengan benda ini, lama kelamaan sudah tak mau lagi pakai kacamata. Sebagai akibatnya, banyak tulisan tak mampu saya baca dari jarak tertentu. Setelah mulai rutin mengajar mengaji sampai hari ini, ternyata tak lagi ada bedanya saya menggunakannya atau tidak, karena tulisan jauh pun sudah tak masalah lagi, maka bye...bye....kacamata.

Penelitian ilmiah

Dari sebuah hasil seminar di Malayia menemukan fakta bahwa syaraf-syaraf pada mata manusia sesuai dengan huruf Al-Quran, sehingga orang yang membacanya akan sehat matanya, bahkan dapat menyembuhkan mata yang sakit.

Di samping membacanya, melakukan terapi mendengarkan Al-Quran ternyata juga mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, dan menyembuhkannya dari berbagai macam penyakit. Hal ini dikarenakan oleh frekwensi gelombang bacaan Al-Quran memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuannya, serta menyeimbangkan sel-sel tersebut. Wallahu a’lam.

Menjaga kesehatan mata dengan istirahat yang cukup serta mengonsumsi buah dan sayuran berwarna tetap diperlukan, namun jika ingin melengkapinya dengan terapi membaca Al-Quran bagi yang muslim, mungkin tak ada salahnya kita coba. Selain menabung pahala, juga bisa menabung kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun