Mohon tunggu...
Mauliah Mulkin
Mauliah Mulkin Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

"Buku adalah sahabat, guru, dan mentor". Ibu rumah tangga dengan empat anak, mengelola toko buku, konsultan, penulis, dan praktisi parenting. Saat ini bermukim di Makassar. Email: uli.mulkin@gmail.com Facebook: https://www.facebook.com/mauliah.mulkin

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bosan

6 November 2014   19:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:27 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.ibudanmama.com/wp-content/uploads/2013/07/bosan-puasa-580x400.jpg

[caption id="" align="alignnone" width="580" caption="http://www.ibudanmama.com/wp-content/uploads/2013/07/bosan-puasa-580x400.jpg"][/caption]

Ini hari ke-4 saya hampir tidak ada tulisan. Rasanya sudah seperti berminggu-minggu. Dan saya mulai agak bosan dengan gaya tulisanku. Rasanya  alurnya mulai monoton, begitupun dengan diksinya. Saya ingin menulis dengan pendalaman yang baik mengenai sebuah tema. Selama ini saya baru tahu sedikit saja, saya sudah memasukkannya menjadi sebuah tulisan.  Tidak ada yang salah dengan ini, hanya saya pribadi yang mulai ingin meningkatkan kualitas tulisan.

Sejak dulu saya selalu punya obsesi bisa menulis seperti cara menulisnya Kang Jalan (Dr. Jalaluddin Rakhmat). Aduh, mungkin ibarat pungguk merindukan bulan ya. Beliau yang pakar komunikasi dan saya seorang ibu rumah tangga yang bukan sarjana. Menurutku, apa pun yang beliau tulis dan bahas dalam setiap bukunya, selalu menarik dan fresh meski itu bukan gagasan baru.

Cara menulisnya yang sangat persuasif dan jauh dari kesan menggurui justru mampu mengubah persepsi dan sudut pandang banyak pembacanya. Tak terkecuali saya. Saya belajar cara bernalar dan cara menyampaikan sesuatu dari hasil membaca karya-karyanya. Menurutku tak ada tulisannya yang kosong makna ataupun buruk. Bahkan rata-rata bukunya mengalami cetak ulang hingga beberapa kali.

Sekarang waktu membaca semakin terbatas karena kesibukan yang juga semakin meningkat. Tak ada asisten toko yang bisa jadi tempat mendelegasikan banyak tugas. Mulai pekerjaan cleaning service hingga urusan administrasi ditangani sendiri. Orang bilang ini gaya manajemen tukang sate. Dia yang kipas-kipas sate, dia juga yang membungkusnya, kemudian dia lagi yang jadi juru bayarnya. Karena keterbatasan waktu membaca tulisan, akibatnya tak banyak tulisan termasuk di Kompasiana yang mampu saya baca. Meski begitu, saya tetap membaca sebatas kemampuan.

Biasanya ukuran saya tergerak untuk membaca sebuah tulisan adalah: pertama, tulisan tersebut berisi informasi yang saya butuhkan. Karena terus terang banyak juga informasi yang belum saya butuhkan saat ini. Entahlah nanti.  Kedua, saya mau belajar menulis dari cara menulis orang tersebut. Ketiga, ingin mengetahui lebih jauh latar belakang si penulis. Lewat tulisan, biasanya seseorang tanpa sadar telah menceritakan kehidupannya sendiri. Keempat, kalau ia tergolong fiksi (cerpen), saya sengaja ingin menyelingi keseriusan menjalani rutinitas dengan membaca cerita-cerita dengan nuansa yang berbeda.

Namun di tengah kebosanan dan kesibukan melakukan penginputan data buku, saya masih suka iseng mengintip tulisan-tulisan di welcome pagenya Kompasiana. Iri (positif) dengan beberapa teman yang mengirim hingga 3 tulisan dalam sehari. Waduh ini sepertinya lagi me’rapel’ tugas. Saya pun sebenarnya berencana setiap kali alpa menulis dalam sehari, keesokannya atau hari-hari setelahnya akan dobel kirim tulisan. Tapi sayang kadang rencana tinggal rencana. Ia jarang kesampaian. Hehe......

Akhirnya bosan itu ada batasnya juga. Buktinya hari ini saya sudah menulis lagi....semoga napas masih tetap panjang untuk terus menulis dan menghasilkan tulisan yang semakin bernas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun