Mohon tunggu...
Maulfi Hanifatunnisa
Maulfi Hanifatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Kurikulum di Tingkat Sekolah Dasar: Mengoptimalkan Pembelajaran untuk Generasi Mendatang

29 September 2023   09:42 Diperbarui: 29 September 2023   09:44 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

By: Maulfi Hanifatunnisa, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswi S1 PGSD, Dosen PGSD FIPP

Universitas Negeri Semarang

Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan teknologi kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan. Hal ini merupakan hal yang wajar mengingat para filosof menyatakan bahwa tidak ada satupun di dunia yang abadi. Perubahan ini dapat terjadi juga pada dunia Pendidikan di sekolah dasar , dalam hal ini inovasi sangat dibutuhkan terutama dalam mengatasi hal-hal yang akan menghambat proses Pendidikan .dilihat dari reaksi para ahli Pendidikan terhadap perubahan kurikulum, tidak terlepas dari peranan dibidang politik bahwa kurikulum berubah setiap kali Menteri Pendidikan berganti, tetapi mengingat tantangan pendidikan selakyaknya kurikulum yang lama tidak sesuai dengan perkembangan zaman (Aslan & Wahyudin,2020).

Tahun 2020, Menteri Pendidikan Indonesia yaitu Nadiem Makarim juga  menyampaikan pendapatnya pentingnya perubahan kurikulum. Beliau menegaskan kurikulum harus berfokus pada soft skill dan kemampuan beradaptasi peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Sebagaimana kita ketahui kurikulum merupakan hal yang tidak pernah lepas dari Pendidikan. Kurikulum merupakan pedoman dalam penyelenggaraan Pendidikan. Hal ini dikarenakan kurikulum merupakan landasan dalam melaksanakan proses pembelajaran disekolah. Dikatakan demikian, karena kurikulum menjadi dasar pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Mau ke mana arah pendidikan di Indonesia jika  tidak mempunyai kurikulum.

Di indonesia sendiri sudah sering berganti kurikulum dari kurikulum periode penjajahan belanda, kurikulum periode penjajahan jepang, kurikulum periode pasca kemerdekaan, kurikulum periode 1965-1985, kurikulum periode 1994, kurikulum periode 2004-2005, kurikulum KTSP, kurikulum 2013 sampai pada kurikulum Merdeka.namun jika ditilik lebih jauh, perubahan dan penyempurnaan kurikulum ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk menyesuaikan Pendidikan pada zaman sekarang, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, cepat dan tidak terkendali.

Pelaksanaan kurikulum di Indonesia tidak lepas dari peranan guru atau tenaga pendidik karena guru mempunyai andil membelajarkan ilmu pengetahuan pada peserta didik .Oleh karena itu wawasan kurikulum sangat penting  bagi tenaga didik baik guru maupun calon guru bermula dari pandangan mereka terhadap kurikulum di sekolah yang mana merupakan   tempat   penyaluran knowledge dan value pada   peserta   didik.

 Saat ini kurikulum 2013 diubah menjadi kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah gagasan dalam transformasi pendidikan Indonesia untuk mencetak generasi masa depan yang unggul. Kurikulum Merdeka ini lahir dan digagas oleh pemerintahan baru dengan Mendikbudristek sekarang. Kurikulum Merdeka hadir untuk menyempurnakan implementasi dari  Kurikulum 2013. Tujuan dari adanya kurikulum Merdeka ini adalah menghadirkan pembelajaran yang lebih inovatif, relevan dan inklusif agar peserta didik siap menghadapi abad ke-21.

Dalam kurikulum Merdeka ini pendekatan pembelajaran berbasis proyek menjadi hal yang utama. Peserta didik akan belajar melalui berbagai proyek atau tugas yang memerlukan penerapan pengetahuan dalam situasi nyata. Hal ini membantu peserta didik untuk lebih terlibat, belajar mandiri, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah( problem-solving ).Namun ada beberapa sekolah yang belum bisa mengimplementasikan kurikulum Merdeka, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan diantaranya tenaga pendidik yang belum memahami konsep dari kurikulum Merdeka.

Perubahan kurikulum yang terjadi terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya peserta didik dapat belajar mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Sedangkan dampak negatifnya akan ada permasalahan yang timbul karena perubahan kurikulum contohnya prestasi peserta didik yang menurun karena tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada, guru yang belum siap dalam melaksanakan pembelajaran dikelas dan sebagainya.

Inovasi kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah sebenarnya memiliki peranan yang cukup penting karena melalui inovasi ini kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga hal ini  bisa dijadikan tolak ukur  untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum yang akan datang dan peserta didik mampu mencapi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan seefektif mungkin.pemerintah juga harus memperhatikan beberapa pihak yang terlibat didalamnya seperti tenaga pendidik yang dengan adanya inovasi kurikulum membutuhkan adaptasi. Karena sebanyak dan sebaik apapun kurikulum dikembangkan tetapi pendidik atau guru tidak dapat mengimplementasikannya Ketika proses belajar mengajar dengan baik maka proses belajar mengajar tersebut tidak akan berjalan efektif dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun