Mohon tunggu...
Maulani Pradiana
Maulani Pradiana Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru, penulis, pembaca, dan pemimpi.

Berawal dari tenaga medis hingga akhirnya menjadi tenaga Pendidik. Mendalami serta meneliti di bidang kesehatan dan kependidikan. Anime dan drama korea sebagai selingan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ekologi Sungai Part 1 (Latar Belakang)

5 Mei 2024   16:52 Diperbarui: 5 Mei 2024   16:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari semua organisme hidup (biotik) yang berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan fisik (abiotik) di dalam suatu area tertentu [1]. Ekosistem perairan yang terdapat di daratan terbagi atas dua kelompok yaitu perairan lentic (tenang) dan perairan lotic (perairan berarus deras). 

Perairan lotik dicirikan adanya arus yang terus menerus dengan kecepatan bervariasi sehingga perpindahan massa air berlangsung terus-menerus, contohnya antara lain: sungai, kali, kanal, parit, dan lain lain. Perairan menggenang disebut juga perairan tenang yaitu perairan dimana aliran air lambat atau bahkan tidak ada dan massa air terakumulasi dalam periode waktu yang lama. Contoh perairan lentik antara lain: Waduk, danau, kolam, telaga, situ, belik, dan lain-lain. Sungai merupakan badan air mengalir (perairan lotic) yang membentuk aliran di daerah daratan dari hulu menuju ke arah hilir dan akhirnya bermuara ke laut [2]

 

Sungai merupakan ekosistem yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Di Indonesia terdapat 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai yang tersebar di seluruh nusantara. Sungai yang terpanjang di Indonesia adalah Sungai Kapuas di Kalimantan dengan Panjang 1.143 Km. Sedangkan Sungai yang terpanjang di pulau Jawa adalah sungai Bengawan Solo dengan panjang 548,53 Km. 

Daerah yang berada disekitar aliran Sungai disebut DAS (Daerah Aliran Sungai). Daerah aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan Sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan [3].

 

Ekologi sungai mencakup interaksi yang kompleks antara berbagai komponen biotik dan abiotik, yang menciptakan suatu lingkungan yang unik dan produktif. Ekosistem sungai memberikan berbagai manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial bagi manusia dan makhluk hidup lainnyaClick or tap here to enter text.. Keberagaman hayati dalam ekosistem sungai mencakup berbagai jenis organisme, mulai dari mikroorganisme kecil hingga ikan besar dan flora yang mendukung siklus kehidupan yang kompleks. 

Sungai juga berperan sebagai habitat alami bagi banyak spesies unik yang sangat tergantung pada kualitas air dan keberlanjutan lingkungan sungai. Namun, sayangnya, ekosistem sungai saat ini menghadapi tekanan yang serius akibat aktivitas manusia. Pencemaran air, perubahan tata guna lahan, pembangunan bendungan, dan perubahan iklim merupakan beberapa ancaman utama terhadap kesehatan dan keberlanjutan ekologi sungai. 

Dampak dari kegiatan manusia ini dapat menyebabkan kerusakan habitat, penurunan kualitas air, dan hilangnya keanekaragaman hayati di sepanjang sungai[4]. Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang ekologi sungai menjadi sangat penting untuk merancang strategi pelestarian dan pengelolaan yang efektif. 

Melalui penelitian ekologi sungai, kita dapat mengidentifikasi cara untuk meminimalkan dampak negatif manusia dan mendukung keberlanjutan ekosistem sungai. Oleh karena itu, pendalaman materi tentang ekologi sungai bukan hanya relevan untuk pelestarian alam, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan sumber daya air yang berkualitas bagi kebutuhan manusia dan ekosistem lainnya.

[1] Nirmala Fitria Firdaushi and Muhammad Rijal, "KAJIAN EKOLOGIS SUNGAI ARBES AMBON MALUKU," Biosel: Biology Science and Education 7, no. 1 (2018), https://doi.org/10.33477/bs.v7i1.388.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun