Mohon tunggu...
Maulana Suryadi
Maulana Suryadi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Motivasi dan Perjuangaan Seorang Ibu

28 Maret 2015   01:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ibukusayang

Kasih sayang ibu yang diberikan kepada anaknya merupakan suatu hal yang tak ternilai harganya . Dalam kehidupan keluarga setiap harinya seorang anak tidak terlepas dari belaian kasih sayang ibu . semenjak kita masihkecil ibu membimbingku dengan penuh kesabaran dan keihlasan . sehingga antara aku dan adiq ,kaka ku dengan ibu dalam kehidupan sehari-hari nampak penuh rasa kasih sayang yang mendalam .

Ibuku selalu penuh perhatian kepadaku . mereka seakan –akan sampai tahu apa yang menjadi perasaan isi hatiku . terutama pada saat aku menginginkan sesuatu , sebelum aku mengutarakan kemauanku , maka ibu sudah bertanya kepada diriku . dan ibu juga seringmemberikan nasehatkepada anak- anaknya . Apalagi kesempatan yang seperti itu ibuku tidak melupakan . Akupun biasanya pada saat diberikan nasehat oleh ibu sering merebahkan tubuhku ke pangkuan ibuku . sehingga tidak mengherankan jika kami sekeluarga hidup penuh kebahagiaan , walaupun keadaan perekonomian kami dapat dikatakan sebagai keluarga golongan bawah . tapi aku selalu bahagia dan banga mempunyai seorang ibuyang selalu bekerja keras untukmembiayai anak – ananyakuliyah ,

Ibu tidak pernah mengeluh kepada anaknyawalaupun dia sakit ataucapekdia tidak pernah mau memperlihatkan kesakitanya kepada ananyakarna dia tidak mau melihan anak – anakya sedih , dan ibu bilang pada aku dansaudara – saudaraku ,nak walaupunayahmupergi merantaudan ibu sebagaipetani , kalian harus bisa suksessupayananti kalau kalian dewasa tidak seperti nasip ibu dan ayah .

Dan ketika aku sakit , maka ibuyang tetap ada di sampingku dengan penuh kasih sayang . Beliau mengusahakan agar diriku cepat sembuh dengan mencarikan obat atau membawa diriku untuk berobat ke rumah sakit . Pada saat inilah ibu benar-benar menampakkan dirinya betapa besar kasih sayangnya kepada diriku . Entah berapa besarnya , sampai aku tidak bisa melukiskannya . Yang jelas aku tidak akan mungkin mampu membalas kebaikan ibu yang dicurahkan kepadaku . Mereka memberikan kasih sayang itu dengan tulusdan tidak pernah mengharapkan balasdariku , tetapi mereka berikan dengan rasa tulus ikhlas .Sehingga dengan balasan yang aku berikan kepada ibu ,rasanya tidak ada yang mampu membalas kebaikan

. Namun ibu sudah puas apabila melihat anak-anaknya bahagiadansukseskarena ibu tidak mau melihat ananyaputus sekolah sampai setegah – setegah gara – gara gak ada biaya tapi ibuaku dia rela mencari hutang duluuntuk membiayai kami , walaupun ibuharus bekerja kerastidak megenal lelah capek utuk kami, maka dari itu aku harus berjanjipada diri sendiriaku harus kuliah sampai aku suksesdanmembahagiakan keduaorang tua ku .

Maka dari itu kita sebagai anaktidak boleh durhakakepada ibu kita karena kasih sayang ibu sangatbesar ,kita harus bangga masih mempunyai orang tua dan kita harusmenyanyi beliau seperti dia menyayangi kita,jangan sampai kita lebih sayang pacar ketimbang orang tua, orang tua yang paling utama yang harus kita sayangi .kitalihat orang – orang yang sudah di tinggalin ama orang tuanyadia sangat ridu denganpelukan ibumaka dari itu kita yang masih mempunyai orang tua bahagiakan dia dengan ahlakdan sifat – sifat kita yang baik , jangan buat dia sakit gara – gara kelakuan kita yang jelek , dan memalukan .

Semoga kasih sayang ibu yang baik itudi balas oleh Allah SWTdengan kebaikan dan semogga tetapdi berikan kesehatan ,dan memurahkan rezkiamin ,, makasih ibuberkat bimbingan ibu saya bisa seperti ini .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun