Perintah untuk saling memaafkan sangat jelas tertulis dalam Al-Qur'an.
{Jadilah kamu pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yg ma'ruf} QS.Al-A'raf : 199
Namun bnyak orang yg sulit memaafkan kesalahan orang lain, justru lebih memilih untuk balas dendam. Balas dendam adalah cara syetan. Balas dendam tak akan menenangkan hati sampai kapan pun, hatinya akan selau kotor dan pikirannya dipenuhi pikiran" licik syetan. Saat kamu merasa puas saat melakukan balas dendam, sesungguhnya itu bukan kepuasan batin. Itu kepuasan nafsu syetan.
Dendam tak akan mengobati luka hatimu, Dendam tak akan mengembalikan hartamu yg telah hilang. Dendam hanya akan membuatmu lebih jahat dan kotor dihadapan Allah daripada orang" yg tlah menyakitimu. Mungkin dosa kamu justru akan lebih besar karena dendammu iti daripada orang" yg tlah menyakitimu namun ia telah meminta maaf padamu dan bertaubat kepada Allah.
A : Maafkanlah saya , saya bukan malaikat. Saya hanya manusia biasa. Tenpat salah & lupa. Allah saja Maha Pemaaf.
B : Iya saya tahu.,Allah itu memang Maha Pemaaf.Tapi saya bukan Allah. Saya bukan malaikat , saya hanyalah manusia biasa yg bisa sakit hati. Saya tidak bisa memaafkan kesalahan orang semudah itu. Buat apa ada Penjara, buat apa ada hukum.
Astaghfirullah, jangan sampai kita seperti itu. Orang" yg lupa oleh siapa ia diciptakan. Padahal saat kmu memaafkan, kamu juga akan mendapat pahala. Padahal saat kamu memaafkan dan memilih untuk membalas kejahatannya dgn kebaikan, kamu juga akan mendapat pahala. Dan saat kamu memaafkan dan berbuat baik, itu artinya kamu tlah trmasuk dlam orang" yg sabar. Orang yg sabar akan mendapat pahala yg sangat besar.
Intinya, memaafkan org lain akan mdptkan pahala yg berlipat-lipat.
“Dan balasan suatu kejahatan adalah
kejahatan yang serupa, maka barang
siapa memaafkan dan berbuat baik,
maka pahalanya atas (tanggungan)
Allah. Sesungguhnya Dia tidak
menyukai orang-orang yang
zalim.” (QS. Asy Syuura: 40).
Kemuliaan hanya akan ditambahkan
oleh Allah kepada seorang hamba
yang bersikap pemaaf .” {Al~Hadist}
(Berdasarkan hadits di atas)
kemuliaan yang diperoleh dari sikap memaafkan itu (tentu) lebih disukai dan lebih bermanfaat bagi dirinya daripada kemuliaan yang diperoleh dari tindakan pelampiasan dendam. Kemuliaan yang diperoleh dari pelampiasan dendam adalah kemuliaan lahiriah semata, namun mewariskan kehinaan batin. (Sedangkan) sikap memaafkan (terkadang) merupakan kehinaan di dalam batin, namun mewariskan kemuliaan lahir dan batin.
TUGAS KITA MEMAAFKAN, DAN BIARKAN ALLAH YANG MEMBALAS PERBUATN ORANG YG TELAH MENDZOLIMI KITA.
(masih belajar nulis)
Twitter : @Maulana_Subekti
Google Plus : Maulana Subektii
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H