PERNYATAAN SIKAP
Atas berbagai persoalan kekerasan atas nama Agama
Â
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Bangsa Indonesia adalah bangsa besar terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama, yang karenanya memiliki slogan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua. Letak wilayahnya ditengah persilangan kehidupan sosial-politik dunia, menjadikan Indonesia Negara yang strategis sebagai pasar, tidak hanya dalam bidang ekonomi dan perdagangan, namun juga pasar politik dan ideologi. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan dengan ribuan kepulauan, adalah hal yang sangat luar biasa bangsa Indonesia masih mampu bertahan hingga hari ini ditengah gempuran peradaban dan berbagai tantangan global kehidupan sosial kebangsaan dan keagamaan.
    Pancasila dan NKRI sebagai bingkai kesatuan dan eksistensi bangsa adalah harga mati yang niscaya dan mesti dipertahankan oleh semua pihak warga bangsa. Setelah timur tengah terkoyak dan berhasil diadu domba, saat ini bisa kita lihat bagaimana kehidupan sosial-politik dan keagamaan yang sangat memprihatinkan disana, jangan sampai Indonesia menjadi medan "pertempuran" selanjutnya, hal ini mesti diantisipasi dan sikapi bersama, oleh semua pihak semua suku bangsa dan agama, segenap warga bangsa Indonesia.
    Kalau memang pluralisme dan toleransi menjadi tujuan dan mimpi bersama maka ia adalah tanggung jawab semua pihak, bukan salah satu, baik minoritas maupun mayoritas disemua daerah. Inisiasi dan prakarsa mewujudkan kehidupan yang damai dan toleran menjadi milik dan urusan para tokoh dan pemuka agama baik kultural maupun struktural, personal ataupun institusional dan bukan menjadi kerjaan salah satu pihak saja.
    Setelah mengikuti dan mencermati berbagai kejadian berlatar belakang SARA akhir-akhir ini khususnya penyerangan saudara muslim di Tolikara Papua ketika akan melaksanakan solat ied yang berakhir pada pembakaran Masjid, untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan dan semakin meluas maka dengan ini Jamaah Nahdliyin Mataram (JNM) menyatakan sikap:
- Menyayangkan sekaligus mengutuk penyerangan dan pembakaran Masjid yang dilakukan disaat umat Islam sedang merayakan hari besar dan sedang melaksanakan ibadah keagamaan yang dijamin oleh undang-undang.
- Menuntut kepada aparat dan pemerintah untuk segera mengusut tuntas serta menangkap pelaku peristiwa tersebut, apapun motive dan siapapun pelakunya untuk diadili dan dihadapkan didepan hukum.
- Menghimbau kepada para pemuka agama untuk segera duduk bersama, guna melakukan dialog dan kordinasi secara intensif dan serius terhadap berbagai perkembangan kekerasan di Indonesia atasnama agama serta sekaligus membincang ulang tentang makna, maksud dan tujuan bersama akan pluralisme dan toleransi.
- Mendorong pemuka agama dan khsusunya pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dan antisipatif didalam menjaga kehidupan keberagamaan dan toleransi antar umat beragama yang semakin terkoyak oleh berbagai kepentingan dan tujuan sepihak demi kohesifitas dan eksistensi NKRI.
- Jangan sampai ada dominasi/diktator mayoritas apalagi tirani minoritas, secara khusus JNM mengajak semua pihak untuk lebih terbuka dan mau bersama-sama secara jujur dan tulus dalam membangun dan mewujudkan nilai-nilai pluralisme dan toleransi yang kita usung bersama, lebih pro-aktif serta menunjukkan empati dan sikapnya atas nilai-nilai pluralisme dan toleransi sebagaimna kami tunjukkan ketika pihak tertentu mendapat tekanan maupun serangan, begitu juga seharusnya sebaliknya ketika ada kelompok melakukan pelanggaran dan penistaan terhadap nilai-nilai kebersamaan yang kita bangun selama ini, sudah semestinya menjadi musuh bersama.
    Demikian pandangan, sikap dan himbauan Jamaah Nahdliyin Mataram atas berbagai perkembangan kehidupan beragama dan toleransi yang akhir-akhir ini mulai mengkhawatirkan dan semakin jauh dari yang kita harapkan bersama. Terima kasih.
Wallahul muwafiq ila Aqwamith Thoriq