Mohon tunggu...
Maulana Nur sabani
Maulana Nur sabani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Hobi saya kalau ga tidur ya paling main PS.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim PKM Kewirausahaan UNNES Membuat Inovasi Makanan Tradisional Khas Tegal Jintul

25 Oktober 2024   00:08 Diperbarui: 25 Oktober 2024   00:56 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Kribo.j / dokpri

Sebuah inovasi menarik dalam dunia kewirausahaan kembali hadir dari mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang berhasil menggabungkan kreativitas dengan pelestarian budaya lokal. Dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan kuliner khas daerah, mereka menciptakan produk inovatif bernama "Kribo.J." Produk ini mengusung konsep makanan tradisional, dengan fokus pada jintul, salah satu kuliner khas dari Tegal. 

Keunikan dari inovasi ini terletak pada pendekatan modern yang mereka gunakan dalam mengemas makanan tradisional, sehingga dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat luas, terutama generasi muda yang mungkin belum familiar dengan kuliner lokal tersebut. Inovasi ini dinamakan dengan "Kribo.J". Kribo.j mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, termasuk konsumen dan pelaku usaha kuliner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk Jintul ini memiliki potensi besar sebagai camilan khas yang diminati oleh pasar. Produk ini telah teruji dari segi rasa, kepraktisan, dan potensi pasarnya yang luas.

Kribo.J sendiri merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa AMLI Kewirausahaan (PKM-K), Tim PKM-K ini terdiri dari lima mahasiswa program studi pendidikan matematika FMIPA UNNES yaitu Muhammad Shidqi Al Ghiffari, Maulana Nur Sa'bani, Muhammad Misbahul Munir, Wuri hastuti, dan Indah Wulan Hidayah yang didampingi oleh Bapak Adi Satrio Ardiansyah, S.Pd., M.Pd.

Inovasi ini memberikan pelajaran untuk menekankan pentingnya integrasi antara kewirausahaan dan pelestarian budaya. Mahasiswa UNNES berharap dengan produk ini, mereka tidak hanya bisa memperkenalkan makanan khas Tegal, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga warisan budaya lokal agar tetap lestari. Melalui pendekatan kewirausahaan yang inovatif, mereka menunjukkan bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan, dan juga membuka peluang baru bagi pengembangan produk kuliner berbasis budaya di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun