Mohon tunggu...
Maulana Maqdum Ibrahim
Maulana Maqdum Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa yang hobi menulis, membaca dan foto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolej Islam Muhammadiyah: Belajar tentang Islam di Singapura

23 Februari 2023   20:56 Diperbarui: 23 Februari 2023   21:03 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan yang dilakukan pada 21 Januari 2023 di Kolej Islam Muhammadiyah di singapura menjadi perkenalan saya dengan minoritas muslim. Pikir saya tentu akan sulit bagi mereka untuk hidup dengan kondisi yang tidak semudah di negeri sendiri. Mereka adalah kaum minoritas yang berjumlah sekitar 15% dari keseluruhan agama di singapura. Hal ini menjadi lebih menarik ketika kunjungan tersebut pimpinan Kolej menjelaskan mengenai bagaimana belajar Islam di singapura. Karena sistem negara adalah sekuler, atau memisahkan agama dari urusan bernegara. Namun singapura tetap menjadikan kebebasan bagi pemeluk agamanya.

Salah satu bentuk kepedulian terhadap para pemeluk agama khususnya Islam adalah adanya Majelis ulama layaknya di Indonesia. Tugasnya mengatur terkait agama Islam di singapura. Seperti Pengelolaan masjid, makanan halal, haji, pernikahan dan lain sebagainya. Termasuk juga terkait pendidikan agama Islam. Karena hal ini tidak akan didapatkan di sekolah layaknya di Indonesia. Maka Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) inilah yang mengatur terkait hal ini. Dalam hal ini MUIS tidak secara langsung turun tangan akan tetapi diberikan kepada LSM yang ada. Salah satunya yakni Muhammadiyah. Kemudian Muhammadiyah yang mendirikan lembaga pendidikan islam setingkat perguruan tinggi yakni Kolej Islam Muhammadiyah.

Sejarah Kolej Islam Muhammadiyah

Kantor Muhammadiyah Singapura (Sumber : Dokumen Pribadi)
Kantor Muhammadiyah Singapura (Sumber : Dokumen Pribadi)
Perguruan tinggi didirikan pada tanggal 15 April 2000 atas kerja sama dengan IAIN Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat. Hal ini terjadi setelah kunjungan rombongan Muhammadiyah Singapura yang dipimpin oleh Ustadz Shaik Hussain Shaik Yacob bertemu dengan rektor IAIN Imam Bonjol hingga melakukan MoU. Hingga akhirnya ditandatangani pada saat berdirinya. Dulunya dimulai dengan mengadakan kursus kecil-kecilan tiap pekan. Hingga akhirnya ada ide dan kemudian dilakukan komunikasi oleh Wakil Ketua PWM Sumatera Barat yakni Khatib Pahlawan Kayo dengan IAIN Imam Bonjol hingga terjadi kerja sama tadi.

Pendidikan Islam di Singapura

Kolej Islam Muhammadiyah merupakan salah satu lembaga penyelenggara pendidikan Islam di singapura. Hal ini dikarenakan memang tidak ada pendidikan agama sekolah formal. Akhirnya di selenggarakan pendidikan ini sebagai bekal agama. Sekolah agama ini ada berbagai ragamnya. Ada yang memang mengadakan kelas sore layaknya TPA, ada juga yang akhir pekan layaknya madrasah diniyah. Semua disesuaikan dengan Masjid masing-masing. Karena sentral dari pendidikan agama rata-rata diselenggarakan oleh masjid-masjid. Selain sebagai tempat pendidikan  agama, masjid juga sebagai tempat penyelenggaraan kewajiban, layaknya zakat dan lain sebagainya.

Islam di Singapura

Hal yang paling saya soroti di sana adalah bagaimana ukhuwah islamiyah yang tinggi. Muslim di sana selalu memotong gaji mereka sejumlah dua dolar untuk pengembangan Islam. Walaupun begitu lembaga dan masjid juga mengadakan terkait dengan pembayaran infaq, zakat dan shadaqah. Semua disalurkan kepada kaum-kaum yang memang membutuhkan. Hal ini menjadi unik apalagi persentase umat Islam yang sedikit menjadikan mereka harus menjaga saudaranya.

Tentu menjadi muslim di negeri yang berbeda dengan saya menjadikan banyak belajar. Betapa penting ruh terkait ukhuwah Islam. Kepedulian dan banyak hal yang tidak mudah saya dapatkan di negeri ini. Bahkan masjid tidak semudah itu untuk mengumandangkan azan karena mayoritas mereka bukan muslim. Pendidikan Islam yang tidak semudah itu juga didapatkan. Semua hal menjadi renungan pribadi buat saya.

Kunjungan ini terlaksana karena salah satu kegiatan kampus UMY jurusan pendidikan bahasa arab yakni Kuliah Kerja Lapangan Internasional. Dengan kegiatan ini saya merasa lebih terbuka apalagi terhadap dunia luar yang jarang disentuh. Apalagi negeri sekelas Singapura yang dekat saja telah memberikan saya pelajaran. Semoga saya dapat belajar bagaimana Islam di negara lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun