Mohon tunggu...
Maulana Maqdum Ibrahim
Maulana Maqdum Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa yang hobi menulis, membaca dan foto

Selanjutnya

Tutup

Trip

Goa Kebon, Wisata Alam yang Tersembunyi dengan Mata Air Abadi

24 Juni 2022   20:02 Diperbarui: 24 Juni 2022   20:18 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goa Kebon yang Tertutup Batuan (Dok. Pribadi)

Berkunjung ke Kulon Progo tentu harus menikmati wisata alamnya. Wisata yang berlimpah membuat kebingungan dalam menentukan tujuan. Salah satu tempat wisata alam yang dapat dikunjungi yakni Goa Kebon. Wisata alam yang satu ini merupakan wisata yang tersembunyi. Bahkan, untuk tiba di lokasi akan disambut oleh rindang pepohonan serta suasana desa yang sepi juga tenang terasa jauh dari riuh kesibukan.

Goa Kebon ini terletak di desa Krembangan yang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Panjatan. Kecamatan panjatan sendiri adalah salah satu kecamatan yang memiliki banyak wisata alam berupa pantai. Dan Goa Kebon merupakan satu-satu wisata alam yang berada di tengah pedesaan. Wisata ini berupa mata air yang membentuk air terjun kecil. Sedangkan penyebutan Goa sendiri karena dulunya tempat ini berupa goa. Akan tetapi, berjalannya waktu membuat mulut goa telah tertutup oleh bebatuan yang mengeras. Terang Ngadimun.

Ngadimun sendiri merupakan salah satu pengurus yang bertugas bagian perbedaharaan. Ngadimun juga menerangkan mengenai makna kata Kebon. Kebon sendiri berasal dari bahasa jawa yang berarti kebon. Kata ini diambil dari kata Ngebon atau tumbuhnya tumbuhan yang membentuk jadi kebun. Hal ini karena dulunya wilayah yang kekeringan hingga pada suatu kunjungan Kiai Abdul Sholeh yang saat itu sering bertandang ke goa untuk wiridan mendapatkan sebuah mata air. Mata air ini yang akhirnya membuat desa tersebut bisa Ngebon. Mata air ini sendiri merupakan mata air yang hingga kini tidak pernah terjadi kekeringan.


Memasuki obyek wisata Goa Kebon dikenai biaya Rp3000 dan parkir Rp 2000 untuk sepeda motor yang dibayar di muka. Sedangkan tarif parkir Mobil berbesar Rp 5000 dan Bus Rp 10,000. Begitu selesai membayar pengujung menulis daftar pengujung untuk memasuki obyek tempat ini. Suasana kanan kiri sebelum memasuki obyek utama terlihat sepi, apalagi bila terlalu pagi untuk saat datang ke sini. Ada beberapa pedagang yang berjualan sebelum memasuki obyek wisata. Tempat ini berada di arah bawah, sedangkan gemuruh yang dari tadi terdengar adalah suara air terjun yang dapat disaksikan lewat bawah.


Saat memasuki gerbang lewat atas maka akan disambut dengan sungai dengan cekungan yang bisa untuk cuci kaki ataupun berendam. Air yang keluar cukup jernih dan kebiruan. Ada pegangan dari besi untuk menahan apabila ingin sekadar cuci kaki atau berendam, agar tidak terjatuh. Dari atas sini tidak terlihat obyek utama yang di tampilkan dari wisata Goa Kebon ini.
Setelah itu beranjak turun untuk melihat apa sebenarnya menjadi daya tarik wisata dari Goa Kebon ini. Gemuruh bagai hujan kini lebih terasa. Dan sampailah di obyek utama dari wisata ini. Sebuah air terjun yang cukup tinggi dengan batuan besar yang menonjol keluar membentuk aliran air yang bercabang. Air turun dengan sedikit deras hingga di tampung di sebuah kolam yang sudah dikelola oleh pengelola wisata. Berwarna kebiruan dengan ke dalam sekitar 1 meter. Air di bawah cukup tenang sehingga bisa untuk digunakan sebagai tempat berenang atau berendam.


Fasilitas yang tersedia di sekitar Goa Kebon ada taman bermain anak, pendopo kecil yang ada tersebar di sekitar obyek sebagai tempat istirahat, kamar mandi dan juga kolam ikan terapi. Kolam ikan terapi juga menjadi daya tarik lain pengunjung yang ada di sana, Berapa pengunjung mengaku merasa nyaman setelah melakukan terapi ikan di sana. “ Ini sudah terasa enakan mas, tadi awalnya teriak-teriak kaget,” begitu pengakuan Kelik salah satu pengunjung yang mencoba fasilitas terapi ikan.

Kelik bersama Istrinya Mencoba Terapi Ikan (Dok. Pribadi)
Kelik bersama Istrinya Mencoba Terapi Ikan (Dok. Pribadi)

Kelik bersama istrinya memang berniat mencari sarapan pada Minggu pagi itu. Tapi karena penasaran dengan obyek wisata Goa Kebon, dia mencoba mengunjunginya, “Dari pagi saya mas, bahkan penjual belum siap-siap saya sudah minta buat kopi sendiri,” kata beliau menceritakan tentang kedatangan yang terlalu pagi. Kata beliau karena biasa bangun pagi jadi sekalian berkunjung ke Goa Kebon. Saat ditanya tahu dari mana wisata ini, Beliau menjelaskan bahwa mendapatkan cerita dari temannya yang kebetulan gemar bersepeda pagi dan memamerkan kunjungan mereka ke Goa Kebon kepada Kelik.


Nolan salah satu pengunjung wisata ini, ia merupakan warga sekitar yang memang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan. “Ya karena dekat dan mumpung libur saja mas,” katanya. Selanjutnya dia juga memaparkan bahwa sudah baik obyek ini daripada sebelum dikelola.


Pengujung yang datang sebenarnya beragam. Mulai dari yang melakukan Makrab (Malam Keakraban), Kemah ataupun kegiatan lainya. Ada juga fasilitas Outbond pendopo dan lainnya di sekitar dari Goa Kebon yang juga dikembangkan oleh warga sekitar. Obyek ini memang berada dalam pengelolaan desa bersama dengan karang taruna setempat. Pengelola berharap adanya kenaikan pengujung ke depannya. “ini flying fox vakum,” ujar Heri pengelola wisata Goa Kebon . Heri juga menjelaskan adanya penurunan setelah pandemi sehingga harus menghentikan fasilitas flying fox karena operasionalnya yang lumayan tapi tidak sebanding dengan pengunjung yang datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun