Mohon tunggu...
Maulana MisbahulFuadi
Maulana MisbahulFuadi Mohon Tunggu... Lainnya - Kenali orang dari tulisannya

Hanyalah manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bulatan Merah

20 Juni 2020   08:09 Diperbarui: 20 Juni 2020   08:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari nampak malu-malu menampakkan sinarnya

Seakan tahu sedang ditunggu kehadirannya

Oleh seorang yang sedari tadi berdiri pada semesta,

Bulatan merah telah tampak dari ujung timur

Memberi tanda bahwa sudah bisa untuk berjemur

Berjemur di sawah dan sekalian memanen jamur

            Datangnya matahari meniadakan rembulan

            Padahal sedari malam selalu diangan-angan

            Bulan yang datang bak idaman

            Bintang yang hilang karena ditelan matahari

            Membuat semua bagian dapat tersinari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun