Puisi Berdiri Sendiri...
Puisi ini...
tidaklah tertulis aroma menyengat,
sengatan-sengatan tak menyentak,
tapi, didapati diri tertulis sakit,
sakit yang tak terketik.
Pundak ini mengangkat gajah siang hari,
malam hari, menahan denyut keringat menari.
Cerita hebat, tak datang, pada seseorang tidur dikasur emas,
akan tetapi, kisah hebat tertulis pada Manusia pondasi keras.
Engkau juga terdengar...
perjalanan, kisah seseorang bertarung takdir.
Pencapaiannya menjadi kisah umat,
sementara, seorang tidur dikasur emas terhanyut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!