![https://3.bp.blogspot.com/_7FSbc2LoHGM/TQ4qZoSItiI/AAAAAAAAH8c/fz2LARHOFRw/s1600/226+[Desktop+Resolution].jpgInput sumber gambar](https://assets.kompasiana.com/items/album/2023/11/23/gelapp-655f721012d50f657a2ba7e4.jpg?t=o&v=770)
![https://3.bp.blogspot.com/_7FSbc2LoHGM/TQ4qZoSItiI/AAAAAAAAH8c/fz2LARHOFRw/s1600/226+[Desktop+Resolution].jpgInput sumber gambar](https://assets.kompasiana.com/items/album/2023/11/23/gelapp-655f721012d50f657a2ba7e4.jpg?t=o&v=260)
Ini Salah Miskin...
Orang mati berantakan
tak tersusuk rajam
mati dengan kejam
Kehidupan rusak ulah miskin
sebabnya, masalah terjalin
kutukan bukan sembarang kutukan,
membabi buta, terhadap manusia kesusahan
Tak diundang,
tak disediakan tempat,
tak mendapat ruang,
tak ada lapak terbuat,
Miskin, selalu saja menghadiri
Mirisnya manusia kesusahan
menjadi target dihadiri
Miskin, masalah akar terdalam
Ia selalu hinggap dikala lemah
harta, tahta, juga posisi orang
tak pandang bulu menyergap arah
menghantarkan kesepian untuk seseorang
Ini salah miskin
kekejaman brutal
menghakimi, merantai rakyat sulit
ekonomi, tanpa kesan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!