Mohon tunggu...
Maulana lbs
Maulana lbs Mohon Tunggu... Operator - Bagian Bordir Komputer

Bekerja Sambil Menggali Ilmu. Suka Menulis Puisi sebagai Ungkapan Perasaan. Berprinsip Mandiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terang Sirna Dimakan Waktu

17 November 2023   01:25 Diperbarui: 17 November 2023   01:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal cerah hari hari yang indah

berisikan seteguk kebahagiaan

awan awan menyelimuti mata

matahari sumber kesehatan.


Permasalahan tiba saat dewasa

berakal memunculkan perkara yang gundah

melelahkan memikir ujung hamparan hidup

saat kecil cita cita mencapai langit

sesaat berlalu, berfikir kedepan..

usia telah kunjung tua

mimpi mimpi sirna dimakan waktu

akhir kisah bergantung kemauan dan tekad

duduk tenang serta diam menambah konflik

pergerakan langkah merubah pola hidup.


Sebenarnya, waktu tak bersalah

terang sirna saja ditelan waktu

berikan saja suapan manis kewaktu

diliputi, kerja keras sebagai penyedap

serta doa sebagai piring penadah hadiah

Engkau, tak akan pernah tahu pemberian itu jatuh

tanda tandanya saja tidak berwujud

gerakan jauh unggul diatas ucapan

perbandingan antara langit dan darat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun