Kuputar otak demi harta
kuputar harta demi akhirat
Hari hari selalu resah
tujuan tidak pernah tepat
mengisi waktu demi secercah benda mati
menyangka hidup abadi
Kutuangkan bulir bulir kisah kedalam waktu
lambat laun meninggalkan luka
kian, hanya menyisakan kesedihan
kebahagiaan hanya muncul sesaat
Bersyukur pintu bahagia
nafsu sumber kesesatan
bergejolak jiwa mimpi setinggi langit
kelakuan malas menunggangi sang pemimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!