Wibawa, kesabaran, dan kemampuan beliau dalam mendidik menciptakan hubungan yang kuat dengan para santri Muslim Tuli. Inilah yang mendorong para santri istiqomah dalam belajar Al-Qur’an Isyarat setiap pekan di Rumah Marhaba ini dari waktu ke waktu. Konsistensi mereka terjaga dan kian menguat seiring dengan kedekatan dan wejangan motivasi dari Pak Bowo juga pengajar lainnya.Â
Mulai dari isyarat hijaiyah hingga menuliskannya, perlahan tapi pasti dengan segenap komitmen yang terus dibangun bersama, di suatu waktu mereka akan sampai pada Al-Qur’an.Â
Tak hanya mengajar dan berhenti dengan kompetensi yang dimiliki, Pak Bowo juga terus belajar kepada siapapun dan tentang apapun, meningkatkan kompetensi diri, dengan tujuan bisa diajarkan kembali dengan sempurna kepada para santri Muslim Tuli.
Kini, ada sekitar 58 santri Tuli yang menjadi santri dalam Gerakan Tuli Mengaji Magelang. Mulai dari anak-anak, belia, remaja, dewasa hingga lansia. Para santri berasal dari sekitaran Magelang, ada yang dari Purworejo.Â
Para santri berkomitmen untuk terus berproses mempelajari Al-Qur’an. Jarak dan ketiadaan dukungan dana bukan menjadi dalih untuk menghambat pergerakan Tuli Mengaji Magelang. Namun, dari sanalah tumbuh kemandirian untuk tetap belajar dan menjemput keberkahan Al-Qur’an.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H