Memar tak berasal tumbuh seketika
Pembiasan kenyamanan tergoncangkan oleh sang waktu
Sungguh melasah penderitaan ini ku tanggung
Buih hitam meraba lautan nan biru
Busana elok terlapiskan sutra
Menimbun didalam kesengsaraan
Pandemi merebak mengakar badan
Pengolesan jiwa merasakan kehadiran
Dunia seakan purba diawal masa
Ganasnya wabah mencekam
Puluhan nyawa bersanding kerintihan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!