Biomedical Engineering dengan Mechanical Engineering merupakan bidang yang berbeda namun saling tumpang tindih, terutama dalam konteks merancang teknologi yang meningkatkan kesehatan manusia. Berikut ini adalah eksplorasi hubungan keduanya dan produk yang muncul dari persinggungan keduanya :
Teknik mesin berkaitan dengan desain, analisis, dan pembuatan sistem mekanis. Hal ini melibatkan pemahaman mekanika, termodinamika, ilmu material, dan sistem kontrol. Insinyur teknik mesin merancang produk seperti mesin, peralatan, mesin, dan sistem struktural.
Teknik Biomedis
Teknik biomedis menerapkan prinsip-prinsip teknik untuk memecahkan masalah dalam biologi dan kedokteran. Bidang ini menjembatani ilmu teknik dan ilmu hayati untuk menciptakan teknologi yang memajukan perawatan kesehatan, termasuk peralatan medis, prostetik, sistem pencitraan, dan bahan yang kompatibel dengan biokimia.
Hubungan antara Teknik Mesin dan Teknik Biomedis
1. Area yang Tumpang Tindih:
a) Biomekanika: Ini adalah tumpang tindih utama di mana prinsip-prinsip teknik mesin (seperti dinamika, kekuatan material, dan mekanika fluida) diterapkan untuk mempelajari mekanika tubuh manusia. Misalnya, menganalisis gaya pada sendi selama gerakan didasarkan pada konsep teknik mesin.
b) Desain Perangkat Medis: Teknik mesin memainkan peran penting dalam merancang produk biomedis.
biomedis, seperti implan ortopedi (misalnya, penggantian pinggul atau lutut), prostetik, dan instrumen bedah. Insinyur teknik mesin membantu mengembangkan komponen mekanis dan memastikan komponen tersebut dapat menahan tekanan dan memenuhi persyaratan fungsional.
c) Robotika dan Alat Bantu :Â Insinyur mekanik berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan robotika medis, seperti sistem bedah robotik, robot rehabilitasi, dan eksoskeleton yang dapat dikenakan untuk bantuan gerakan.