Bulan Ramadhan memang seharusnya diisi dengan kegiatan yang positif, bermanfaat dan kegiatan yang baik. Tidak lupa bagi orang-orang yang bekerja sebagai pekerja kantoran, wirausaha ataupun pedagang memang harus dibarengi dengan mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-harinya.Â
Di Ramadhan kali ini, kita memang harus merasakan pahitnya suasana dibulan suci ini. Mengapa? Yaa.. Covid-19 lah pembuat rasa pahit dalam Ramadhan kali ini. Karena merebaknya virus Covid-19 ini, maka pemerintah pun menerapkan larangan mudik bagi semua penduduk, tidak terkecualipun. Sehingga membuat banyak orang yg melanggar penerapan tersebut.
Pandemi ini, semua kegiatan yang ada dalam lingkup masyarakat dan lingkup besar harus selalu dalam penerapan protokol kesehatan. Yaitu memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak terhadap orang lain. Oleh karena itu tahun ini Suasana ramadhan sangat sulit kita rasakan.
Tidak terkecuali di Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Semua juga harus sesuai dengan protokol kesehatan dari pemerintah. Nah kali ini saya akan sedikit sharing sharing tentang keadaan malam hari di kecamatan Karangmojo. Karena kecamatan ini adalah kecamatan saya dan lumayan dekat dengan rumah saya maka kegiatan ini yang saya sampaikan.Â
Oke, mulai dari sore sehabis ashar tadi, Pasar yang berada di pusat kecamatan Karangmojo memang bisa dibilang sangat ramai. Juga karena bulan ramadhan ini banyak orang yg berjualan takjil untuk berbuka puasa. Dalam pengamatan saya, masyarakat karangmojo ini sudah terbilang baik dalam penerapan protokol kesehatan. Sangat jarang saya temukan orang yang tidak memakai masker dan menjaga jarak. Tetapi ada satu dua orang yg kurang bisa menerapkan protokol kesehatan disana. dan seperti itulah yg sangat merisihkan bagi saya pribadi.
Nah, untuk malam hari, sekitar pukul 21.05, saya mengamati kegiatan yg ada tidak seramai sore tadi. Yaa.. karena memang waktunya sudah malam juga, dan banyak pedagang yang sudah tutup. Tapi dari yang saya amati, kegiatan di Kecamatan Karangmojo termasuk yang paling ramai di malam hari, karena saat saya survey ke kota Wonosari yang menjadi pusat tempat di Gunungkidul memang disana sangat sepi. Sangat jarang kendaraan yg beroperasi dan pedagang yg masih buka.Â
"Saat malam seperti ini memang masih banyak yg cari jajan/ makan mas" kata salah satu pedagang. ya memang masih banyak orang yg mencari makan ataupun hanya sekedar jajan malam itu. Tetapi penerapan protokol kesehatannya pun tidak diabaikan, mereka tetap menjaga jarak dan memakai masker. lalu saat ada pedagang yang saya tanyai akan tutup jam berapa, bapaknya pun menjawab, "kalau tutup sih mas biasanya sampai ga ada orang yang beli, biasanya sekitar jam setengah dua belas mas". Jadi sangat malam sekali untuk beberapa pedagang menutup dagangannya.
Memang mencari nafkah ataupun melakukan segala kegiatan dibulan ramadhan tidaklah masalah, tetapi juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan disaat pandemi seperti ini. Selain menjaga diri sendiri, kita juga bisa menjaga orang lain dari virus covid ini. "Sehatmu,Sehatku,
Sehat Kita"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H