Mohon tunggu...
Maulana Ilham
Maulana Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Astrophile🌌

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menelisik Gagalnya Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Disebabkan karena Intervensi Politis?

9 April 2023   17:50 Diperbarui: 9 April 2023   18:44 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Bola dan trofi Piala Dunia U-20. (Pixabay.com/pixabay) 

FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 29 Maret 2023. Penyebab gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 disebabkan oleh intervensi politis, benarkah demikian?

Beragam pendapat muncul saat mendekati waktu pelaksanaan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, hal ini menjadi kontroversi yang banyak mengecam status tuan rumah Indonesia pada gelaran Piala Dunia U-20 tersebut.

Sementara itu, ada pernyataan dari beberapa politisi ternama di Indonesia yang menanggapi akan kedudukan Indonesia menjadi tuan rumah kala itu yang menjadi kontroversial dan ramai dibahas publik. Pada 14 Maret 2023, Gubernur Bali I Wayan Koster disebut menolak kehadiran TIMNAS Israel, pandangan serupa juga dinyatakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Statement kedua tokoh politisi ini kemudian ramai diperbincangkan masyarakat dan diamplifikasi oleh sejumlah partai politik serta organisasi masyarakat sehingga menimbulkan sejumlah perdebatan. Narasi pro dan kontra terus bergulir di media sosial dengan mencampuradukkan persoalan politik dan implikasinya dengan sepak bola. Gelombang narasi mulai membesar pada 25 Maret 2023 saat tersiar kabar pembatalan acara undian peserta Piala Dunia U-20 2023 yang semestinya digelar FIFA saat 31 Maret 2023 di Bali.

Disisi lain, muncul berbagai sentimen negatif yang cenderung mengungkapkan ketidaksetujuan, kekecewaan hingga kemarahan dari warganet. Banyak warganet tidak setuju terkait keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang memunculkan pro dan kontra di kalangan warganet. Masifnya sentimen negatif tersebut mencapai puncaknya pada Rabu, 29 Maret 2023 ketika FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Narasi politik disebut sebagai penyebab yang mempengaruhi dalam keseluruhan isu gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah. Pandangan pro dan kontra terhadap kedatangan timnas Israel pada akhirnya mempengaruhi persepsi warganet yang terbelah di media sosial. Besarnya gelombang pro dan kontra inilah yang kemudian dianggap menjadi hambatan utama Ketua Umum PSSI Erick Thohir ketika bertemu Presiden FIFA Giovanni Vincenzo Infantino di Doha, Qatar untuk mempertahankan status tuan rumah Indonesia.

Sementara itu, kubu pro menuding adanya agenda politik dibalik suara-suara tokoh yang menolak. Kelomopk ini mempertanyakan narasi penolakan yang baru muncul sekarang, bukan sejak awal 2019 lalu ketika Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Disisi lain, atlet dan delegasi Israel sudah pernah datang dan berkompetisi di Indonesia dalam berbagai kesempatan seperti kejuaraan dunia Bulu Tangkis 2015 dan Balap Sepeda UCI Track Nations 2023.

Disisi lain, FIFA menganggap indonesia tak mampu untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Pasalnya induk sepak bola dunia itu menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di tanah air, hal ini berimplikasi juga dengan tragedi kanjuruhan, juga seiring maraknya penolakan Israel oleh sebagian masyarakat.

Kendati demikian, fakta bahwa Indonesia telah gagal menjadi tuan rumah dan ikut serta piala Dunia U-20 harus diterima dengan lapang dada, baik oleh pemerintah, pemangku kepentingan, para tokoh dan masyarakat perlu menempatkan permasalahan ini dalam sistemasi yang lebih besar. Apalagi kontestasi politik sudah di depan mata dan perkara kerukunan bangsa perlu menjadi perhatian bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun