Kedua bentuk kata tersebut tentu berbeda. Butuh pemahaman lanjutan untuk mencermati kedua hal tersebut. Lema “contek” tidak terdapat di dalam KBBI, karena kata dasar sebenarnya adalah “sontek”.
2sontek /sonték/ v menyontek; menyontek v mengutip (tulisan dsb) sebagaimana aslinya; menjiplak: krn malas belajar, setiap ujian ia selalu ~;
sontekan n hasil menyontek; bahan (tulisan) yg dicontek. [KBBI III:1493]
Dilihat dari proses morfofonemik yang terdiri atas /k/, /p/, /s/, dan /t/ pada awalan sebuah kata apabila bergabung dengan prefiks {me-} maka bunyi-bunyi tersebut akan mengalami peluluhan. Oleh karena itu, fonem /s/ pada kata {sontek} menjadi luluh bila bertemu dengan prefiks {meÑ-} sehingga terbentuk menyontek dan bukan mencontek. Contoh lain, {sapu} >> menyapu, {sikat} >> menyikat, dsb.
Ditinjau dari konteks wacana di atas, maka “mencontek itu tidak salah” dengan maksud masih mencantumkan sumber referensi sehingga mengalami makna perhalusan, sementara “menyontek adalah yang salah” merupakan tindakan yang tidak terpuji karena mengutip (tulisan,dsb) sebagaimana aslinya (duplikasi dan atau plagiat). Jadi, tidak serta merta setiap kata harus dimaknai dalam bentuk preskritptif (kaidah) selama esensi yang difokuskan adalah informasi/pesan dalam sebuah wacana.
Perkara bahasa dan membahasakan memang menjadi suatu kasus yang unik jika kita sebagai pemakai bahasa tidak menyadari apa yang kita ucapkan apakah baik secara konteks dan/atau benar secara kaidah.
Sumber gambar:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=241061556036811&set=a.147371235405844.36262.146144158861885&type=1&ref=nf diunduh 30 April 2013.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI