Mohon tunggu...
Maulana Husada
Maulana Husada Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Generasi pendidik. Bengkel Sastra Universitas Negeri Jakarta. Mahasiswa Program Pascasarjana | Pendidikan Bahasa. | @maoelinhoo : "Tak perlu menunggu sukses untuk melakukan sesuatu tapi kerjakanlah sesuatu itu saat ini menuju kesuksesan. (MH) "Mendidik adalah tugas moral para insan yang terdidik" (Anies Baswedan)..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teater Itu Lebih dari Sekedar Istiqomah

8 Juni 2013   21:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:20 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam simulasinya, Pak Iman memberikan arahan bagaimana seorang aktor dapat keluar dari belenggu ekspresi yang malu-malu. Oleh karena itu, ketiga istilah tersebut dapat digunakan sebagai pendekatan untuk membantu aktor mencapai totalitas berekspresi. Masih berangkat dari kesedihan yang nampak paling dekat dari diri maka Pak Iman menginstruksikan agar peserta menulis salah satu dari ketiga topik berikut ini, yaitu  (1) Kejahatan yang paling kejam, (2) Makanan kesukaan, dan (3) Benda kesayangan secara mendetail dan memiliki dampak psikologis terhadap penonton sehingga dapat merasakan, membayangkan atau terlihat lebih konkret meskipun sesungguhnya abstrak.

Ternyata banyak peserta yang pada awalnya tidak diberi perlakuan akan mengalami perkembangan yang pesat bila menggunakan salah satu dari ketiga pendekatan psikologi tersebut. Ipung, mahasiswi semester 2 Jurusan Bhs dan Sastra Indonesia, UNJ memilih bentuk kekejaman yang paling kejam menurutnya adalah sebagai pencuri sandal. Pada awalnya, ia membawakan dengan tempo yang lambat, suara lembut, dan kurang ekspresif. Namun, seolah sim salabim seluruh peserta dihadapannya dibuat kagum, ketika pesonanya memikat penonton lebih total dari sebelumnya melalui pendekatan "nyurup". Pak Iman membantu Ipung dengan bantuan dua orang yang memegang kedua tangannya. Alhasil,  Ipung meronta, berteriak, penuh karakter sebagai pencuri sendal paling kejam. Hiiyyy...

1370702106700953600
1370702106700953600
6.      PSIKOLOGI BERTEATER: MALU ITU WAJAR, HAL YANG TIDAK WAJAR TIDAK PUNYA MALU Teknik latihan dasar pemeranan mau untuk saling dilihat dan melihat.

IMAN SOLEH - "Teater itu seperti kue. Semakin menarik dan enak rasanya kita akan ketagihan. Ada juga yang membuat kita bolak-balik ke toilet karena rasanya tidak enak. Bahkan, ada juga yang bisa membuat kita tidur. Zzzzz...... Jadi, jangan kapok menonton teater yang tidak bagus"

TEATER ITU CARA BERKOMUNIKASI

SELAMAT BERKARYA...

13706989091587498396
13706989091587498396

Pada akhirnya waktulah yang memisahkan kami. Ditutup dengan doa, serta impian dalam kemajuan teater Indonesia. Tangan kami saling menyilang pertanda bahwa di setiap eratnya akan selalu memberi dan menerima.

1370702380569406493
1370702380569406493
http://hantudanpohonputih.blogspot.com/2013/06/teater-itu-lebih-dari-sekedar-istiqomah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun