Mohon tunggu...
Hariz Maulana
Hariz Maulana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesalahan Terbesar Bangsa Indonesia, Sistem atau Orangnya?

4 Februari 2016   12:42 Diperbarui: 4 Februari 2016   15:03 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Carut marutnya kondisi negara indonesia yang sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu menimbulkan pertanyaan bagi kita semua, sistem ataukah orangnya yang menyebabkan hal ini ?

Tulisan ini bukanlah bermaksud untuk mempertanyakan bentuk negara, hukum yang kita anut maupun sistem pemerintahan presidential yg telah baku yang sangat tidak perlu untuk di ubah lagi. 

Berikut sistem maupun kebijakan yg telah diubah baik :

PERTAMA, kita bisa ambil contoh yg dilakukan oleh mantan Dirut KAI yaitu ignasius jonan. Beliau dengan sangat tegas mengubah kultur lama pengguna kereta api yang naik diatas atap kereta, dari cara penyemprotan sampai pembuatan portal pengahalang. Terkait dengan banyaknya PKL yang berdagang di stasiun dan dalam gerbong kereta, beliau meminta bantuan militer untuk mengatasinya. Walaupun banyak hambatannya, saat ini kita sudah bisa merasakan betapa nyamannya keadaan di stasiun dan gerbong kereta.

KEDUA, sistem impor minyak.

Petral yg dikomandoi reza chalid dan sangat berjaya pada pemerintahan sebelumnya, dibubarkan pada pemerintahan jokowi yang menjadi sarang mafia impor minyak. Mebuat APBN tidak "bocor" lagi.

KETIGA, Sistem ujian CPNS dengan CAT.

Tidak transparan nya ujian CPNS yang memakai lembar ujian tulis, bisa diantisapi dengan penggunan sistem CAT yang terbukti ampuh menghasilkan lulusan yg murni karena kompetensinya.

KEEMPAT, Lelang jabatan.

Lelang jabatan terbukti menghasilkan kepala dinas yg berkualiatas sesuai bidangnya. Sebelumnya kepala2 dinas diangkat oleh kepala daerah atas azas suka tidak suka ataupun orang2 yg mendukungnya saat kampanye.

KELIMA,Sistem E-budgeting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun