Mohon tunggu...
Maulana Fiqi Ilhami
Maulana Fiqi Ilhami Mohon Tunggu... -

Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Urgenisasi Ilmu Ekonomi Islam

14 Januari 2016   10:11 Diperbarui: 14 Januari 2016   10:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Alasan ini bukanlah independensi politik tetapi independensi ekonomi yang berasal dari para penjajah masa lalu pada dunia muslim. Dunia Muslim perlu identitas agar hal ini dapat membawa tanggungjawab internasional yang bisa ditanggung bersama.

6.      Perspektif sejarah

Studi ilmu ekonomi Islam diperlukan akan sebab-sebab sejarah juga. Dunia Islam yang telah menjadi korban imperialisme telah menciptakan dan meninggalkan sebuah trap evolusi dan gap dalam proses alamiah komunitas Islami.

7.      Kepentingan internasional

Kegagalan sistem kapitalisme dan sosialime dalam menyelesaikan masalah under-development dan permasalahan kemiskinan yang besar di negara Islam khususnya dan negara berkembang umumnya, harus memungkinkan para ekonom muslim mengidentifikasi medan kerjasama ekonomi di antara negara-negara Islam untuk menemukan solusi kebijakan sosio-ekonomi.

Persepsi tentang pentingnya mempelajari eknomi Islam di atas muncul disebabkan karena ilmu ekonomi Islam sekarang ini memang masih berada dalam tahap perkembangan dan hingga kini masih terus mencari formulasi teori yang benar-benar mapan. Beberapa masalah yang penting adalah munculnya debat metodologis yang mengiringi konstruksi teoritis ekonomi Islam.

[1] Yusuf al-Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam (Jakarta: Robbani Press), 2001
[2] Muhamad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)
[3] Yulizar D. Sanrego, “Membangun Kontruksi Keilmuan Ekonomi Islam”, Jurnal Islamica, Vol.5. No. 1, (September 2010)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun