Ngargosari, Sragen --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP), Muhammad Farhan Maulana, melaksanakan program edukasi berjudul "Pemanfaatan Limbah Organik sebagaiMedia Biopori untuk Mendukung Keberlanjutan Lingkungan danPeningkatan KesuburanTanah" di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah organik rumah tangga secara lebih ramah lingkungan sekaligus memperbaiki daya serap tanah dan keberlanjutan lingkungan.
Edukasi Interaktif dan Demonstrasi Langsung
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 28 Januari 2025, bertempat di rumah kepala RT 03 Desa Ngargosari ini dihadiri oleh Ibu - ibu warga setempat. Dalam sesi sosialisasi, mahasiswa menjelaskan konsep dasar biopori, manfaatnya bagi lingkungan, serta cara pembuatan dan perawatannya. Untuk memperjelas materi yang disampaikan, peserta diberikan poster edukatif yang berisi informasi mengenai jenis limbah organik yang dapat dimanfaatkan dalam biopori, proses dekomposisi, serta dampak positifnya terhadap kualitas tanah dan lingkungan sekitar.
Diskusi interaktif turut mewarnai sesi ini. Warga tampak antusias dengan mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari seberapa dalam lubang biopori sebaiknya dibuat, jenis limbah organik yang paling efektif, hingga bagaimana cara memanen kompos yang dihasilkan.
Setelah sesi edukasi, warga diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan lubang biopori di halaman rumah salah satu peserta. Lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengan kedalaman sekitar 80 cm, kemudian diisi dengan berbagai limbah organik seperti daun kering, bonggol jagung, dan sisa makanan.
Respon Positif dan Harapan Ke Depan
Antusiasme warga terlihat dari tingginya partisipasi dalam sesi edukasi dan praktik. Banyak peserta mengungkapkan ketertarikannya untuk menerapkan metode ini di rumah mereka masing-masing. Salah satu warga, Ibu Retno, menyatakan, "Sampah organik di rumah saya biasanya hanya dibuang atau dibakar. Dengan biopori ini, saya bisa mengubahnya menjadi pupuk yang berguna untuk tanaman."
Kegiatan ini mendapat dukungan dari perangkat desa, yang berharap metode biopori dapat terus diterapkan oleh masyarakat sebagai solusi pengelolaan limbah organik yang berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Ngargosari semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah organik secara mandiri. Melalui langkah kecil seperti biopori, warga dapat berkontribusi dalam menjaga kesuburan tanah sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih. Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP juga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas lingkungan di Desa Ngargosari. Edukasi biopori menjadi langkah kecil namun berdampak besar untuk masa depan yang lebih hijau.