Mohon tunggu...
Danny Maulana
Danny Maulana Mohon Tunggu... -

Full time Video Journalist, Broadcaster, Photoholic, Half Time Reader, Words Collector, Movie Geek, Intergalactic Voyager and Dream Catcher.\r\n\r\nSekedar catatan: www.maulanadanny.wordpress.com\r\n\r\nJurnal wisata: www.dannioo.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Membuat Topeng Itu Ibadah Loh!

9 April 2013   10:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:29 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat topeng sama halnya dengan kegiatan kesenian lainnya seperti melukis, menari dan membuat patung. Tapi bagi Masyarakat Hindu Bali, membuat topeng adalah bagian dari ibadah yang disebut Ngayah. Dan bagi saya, I Wayan Tangguh adalah seniman yang sangat taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saat saya menemui beliau tahun 2012 lalu, I Wayan Tangguh telah berusia 87 tahun. Namun dibalik tubuhnya yang mulai renta, tangannya masih kuat untuk memahat batang pohon dan matanya masih tajam untuk mencermati setiap detailnya. Seumur hidupnya, beliau mengabadikan dirinya membuat topeng baik untuk hiburan sampai untuk upacara yang sakral. Dari topeng Barong hingga topeng Rangda.

13654787382023427142
13654787382023427142
Saat saya menemuinya di rumahnya yang asri di Sukawati, I Wayan Tangguh sedang ditemani oleh anaknya I Wayan Kodi membuat topeng Rangda. Sebuah topeng tentang karakter Janda penganut ilmu hitam yang sangat ditakuti dalam pentas Calon Arang. Dan kebetulan lagi, beliau membuat topeng ini untuk sebuah pura dan kelak akan dipentaskan dalam sebuah upacara sakral.
13654788571488304426
13654788571488304426
I Wayan Kodi cerita, kayu untuk membuat topeng sakral ini dipilih dari pohon yang tumbuh di dalam pura. Kemudian didoakan sebelum mulai dipahat. Warna yang dipoleskan ke topeng ini dari darah rusa atau babi. Itulah sebabnya topeng buatan I Wayan Tangguh terasa sangat hidup. Setelah topengnya selesai, akan disemayamkan di pura dan kelak digunakan dalam pentas Calon Arang yang sakral. Dalam setiap pembuatannya, I Wayan Tangguh bisa menghabiskan waktu sampai satu bulan lamanya. Dan dalam setiap pahatannya, pasti terlihat karakter seniman yang karyanya telah tersebar diseluruh dunia ini. Ketika sebuah karya seni diciptakan berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, hasilnya bukan sebuah benda atau produk. Tapi sebuah karya yang mengandung filosofi dan ikatan batin dengan penciptanya. I Wayan Tangguh, telah menanamkan jiwa dalam setiap karyanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun