Sarjana susah cari kerja rasanya tak sekadar ungkapan angin lalu. Hidup di negara dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa tentu bukan perkara mudah. Mungkin saja Generasi Z, yang diharapkan bisa membuat sejarah atau menyerah. Namun, bendera putih jelas tidak menggambarkan seorang sarjana muda. Terlepas dari latar belakang pendidikan seseorang, banyak faktor yang membuat sulitnya mencari pekerjaan. Meskipun banyak pekerjaan membutuhkan gelar sarjana, itu tidak lagi menjadi jaminan bahwa seseorang akan mendapatkan pekerjaan.
Karena Anda bukan satu-satunya yang memiliki gelar sarjana, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat sekarang karena memiliki gelar sarjana hampir merupakan persyaratan. Keadaan saat ini mendorong para lulusan untuk juga menyelidiki kemungkinan mereka untuk menemukan apa nilai tambahan mereka untuk kemudian menjadikannya sebagai nilai jual.
Menurut informasi terbaru yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,83 persen dari total penduduk negara ini sebesar 208,54 juta orang yang merupakan usia kerja per Februari 2022. 14 persen pengangguran telah diploma atau gelar sarjana dari universitas.
Dalam beberapa kasus, lulusan Sarjana memang menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan setelah lulus. Beberapa dampak yang mungkin menyebabkan hal ini antara lain:
1. Keterampilan yang tidak memadai dibandingkan dengan permintaan di pasar kerja: Lulusan sarjana kadang-kadang kekurangan keterampilan atau pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri atau pasar kerja saat ini. Saat mencari pekerjaan, ini bisa menjadi tantangan karena pemberi kerja sering mencari karyawan dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. banyak persaingan: Banyak lulusan perguruan tinggi bersaing untuk mendapatkan sedikit pekerjaan. Persaingan bisa sengit ketika ada lebih banyak lulusan daripada pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, mungkin sulit bagi lulusan baru untuk menemukan peluang kerja yang melengkapi keterampilan dan minat mereka.
3. Pengalaman kerja yang tidak memadai: Kandidat seringkali diharapkan memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Hal ini dapat mempersulit lulusan baru tanpa pengalaman kerja yang signifikan untuk mencari pekerjaan.
4. Tidak adanya asosiasi dan organisasi pakar: Memiliki jaringan dan koneksi yang kuat dapat membantu Anda mendapatkan pekerjaan. Mungkin sulit bagi lulusan baru untuk menemukan pekerjaan yang cocok jika mereka tidak memiliki akses ke peluang melalui koneksi atau memiliki jaringan yang terbatas.
Pemegang gelar sarjana dapat mengatasi dampak ini dengan mengambil tindakan berikut:
1. Kembangkan kemampuan lebih lanjut: Anda bisa memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan jika Anda mempelajari keterampilan baru atau menerima pelatihan yang terkait dengan bidang pekerjaan yang ingin Anda lakukan. Kursus, magang, dan pekerjaan sukarela semuanya dapat membantu Anda memperluas pengalaman dan keahlian Anda.
2. Bangun koneksi profesional: Membangun hubungan dengan para ahli di bidang Anda dapat membuka peluang kerja. Bergabung dengan komunitas yang relevan, menghadiri acara industri, atau menghadiri seminar dapat membantu Anda berjejaring dan belajar tentang peluang kerja.