Kebiasaan, lingkaran pertemanan atau lingkaran sosial sering dipahami sebagai kumpulan beberapa orang yang memiliki satu profesi, satu hobi atau satu tujuan.Atau bisa juga menganggap satu frekuensi atau sangat akrab.
Namun bagaimana jika pertemanan atau bahasa kerennya sekarang "circle" tidak melulu tentang satu hobi, satu frekuensi atau karena profesi yang sama.
Hal inilah yang satu tahun terakhir saya rasakan.
Suasana yang ternyata memberikan motivasi luar biasa dalam mengembangkan bakat terpendam.
Ya..ya bakat terpendam ?.
Mengapa saya katakan bakat terpendam ?.
Karena sejak ditempat tersebut bakat ini seolah terlahir kembali.
Yang dahulu entah jiwa kita terpendam dimana ?. Hee
Berawal dari setahun yang lalu pertama kali nongkrong di kedai kopi atas ajakan kawan disela istirahat bekerja.
Dan kemudian tidak sengaja bertemu dengan beberapa Kompasianer yang ternyata sudah dilevel "penjelajah".
Awalnya hanya berbincang ringan sebagai sesama pengunjung kedai kopi.
(yang saya ceritakan di artikel sebelumnya).
setelahnya saling berbagi cerita yang ternyata oh ternyata, mereka adalah penulis aktif di media warga atau tepatnya Citizen media.
Hebatnya lagi mereka adalah orang-orang yang lebih muda dari saya.
Beberapa dari mereka berasal dari lintas profesi, baik Tenaga Ahli Cagar Budaya, Kurator Museum, guru, pegawai pemerintahan, Swasta, dagang maupun wiraswasta dan bahkan habaib.
Semua berkumpul berteman di kedai kopi tanpa membedakan status profesi.
Inilah yang menurut saya sangat berkesan dengan tempat ini.
Masukan demi masukan beberapa bulan terakhir mereka berikan kepada saya.
Berawal dari rasa ketidak percaya diri dengan tulisan sendiri, akhirnya memberanikan diri masuk menjadi keluarga "Kompasianer" dipertengahan tahun 2024 atas saran mereka.
Lagi menurut mereka, apapun yang kita tulis bisa jadi suatu saat menjadi hal yang berharga dan bermanfaat bagi sebahagian orang.
Sebagaimana hadist
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" hadits riwayat (Imam Ahmad, al-Tabrani, dan ad-Daruqutni)
Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.(Hadist riwayat Imam Bukhari  dan Muslim).
Kesimpulannya : berteman tidak melulu tentang satu circle, dan tidak memandang usia, tua ataupun muda, jika mereka mampu merubah mindset kita menjadi orang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain,kenapa tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
