Mohon tunggu...
Maulana Ahadi
Maulana Ahadi Mohon Tunggu... Dosen - Dambung

Mencurahkan rasa gejolak pikiran dalam kata-kata, bermesraan dengan hati selagi pantas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sederet Makanan yang Pantang untuk Dimakan Pasca Melahirkan dalam Petuah Masyarakat Banjar

8 September 2024   22:51 Diperbarui: 27 Oktober 2024   20:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : Creator by Maulana Ahadi

Setelah berjuang mengandung selama kurang lebih sembilan bulan sembilan hari, maka hal yang ditunggu-tunggu pasangan suami isteri adalah kelahiran bayinya. Jika dalam artikel terdahulu penulis membahas tradisi orang Banjar tentang larangan-larangan yang berlaku selama mengandung, maka pun demikian petuah dan pantangan  bagi ibu pasca melahirkan.

Petuah ini juga masih berlaku disebagian tempat, bahkan beberapa tempat  di Hulu Sungai yang menjadi lokus tulisan ini ternyata memiliki cerita dan pantangan yang sama dan dipercayai, bahkan selalu dihindari. Lokus ini menjadi penentu dan memperjelas situas, dan kebiasaan yang terjadi dilapangan, apakah memiliki kemiripan, bahkan persamaan diberbagai tempat di Hulu Sungai.

Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber dapat diketahui, disimpulkan bahwa kepercayaan yang masih berlaku bagi orang yang melanggar larangan ini maka akan berdampak untuk kesehatan ibu maupun bayi yang baru saja dilahirkan. Yang menjadi alasan orang orang terdahulu melarang sederet makanan yang dianggap bisa mendatangkan mudharat, karena ada beberapa penyakit yang timbul dan dipercaya susah untuk sembuhnya.

Sederet fakta makanan yang dipercaya bisa mendatangkan penyakit versi petuah orang Banjar dahulu terhadap ibu pasca melahirkan akan dibahas satu persatu.

 Hanya boleh makan telur rebus

Bagi orang Banjar (bahari) dahulu pantang memakan ikan, apalagi ikan laut asin, dan lainnya sebelum genap masa nifas. Kalau ibu hamil baru melahirkan, lauk yang diperbolehkan hanyalah telur rebus, itupun harus telur itik, bukan telur ayam ras, atau ayam pedaging, hal itu karena dikhawatirkan karena telur ayam ras pakan utamanya adalah jenis pakan khusus ayam. Karena akan menyebabkan penyakit barata (gatal-gatal) jenis jamur. Bisa terserang bayi atau ibu yang baru melahirkan. Menurut orang tua, jika makan jenis ikan asin laut atau ikan jenis sepat siam, maka dari perut hingga alat kelamin (maaf) akan terasa perih beserta gatal yang begitu mengganggu bahkan menyiksa

Larang memakan jagung bagi ibu melahirkan

Sama seperti larangan diatas, hal yang perlu dihindari selama masa nifas adalah memakan jagung, karena hal ini dipercaya akan menyebabkan anak mendapat penyakit sarap (istilah orang Banjar) atau bitnik-bintik gatal  berwarna putih seperti kembang peluh yang gatal. Sebab ASI yang diberikan ibu ke bayinya akan berdampak langsung  terhadap alergi kulit.

           

Larangan memakan ikan jenis toman dan hampala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun