Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, Universitas Negeri Malang (UM) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melaksanakan program asistensi mengajar di SMKN 8 Malang. Langsung terlibat didalamnya mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut.
Dalam program kampus merdeka universitas negeri malang resmi memulai melaksanakan program asistensi mengajar di satuan Pendidikan. Program ini dilaksanakan selama satu semester atau setara dengan 20 SKS dengan waktu pelaksanaan sekitar 16 minggu. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan dibimbing oleh Guru pamong dan Dosen pembimbing di satuan pendidikan formal secara kolaboratif. Terdapat 4 (empat) empat kategori aktivitas yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa/i yang mengikuti kegiatan Asistensi mengajar diantaranya adalah, akademik, non-akademik, administrasi, dan publikasi. Melalui program ini mahasiswa dapat merajut asa meraih cita  dalam dunia pendidikan. Adapun Mahasiswa S1 pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang mengikuti program asistensi mengajar di SMKN 8 Malang yaitu, Maulana Achmad Maghfur Ichsan, Nabella Serly Margareta, dan Nur Aliya Dwi Chaura.
Mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan akademik yaitu melakukan kegiatan Belajar Mengajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah di dampingi oleh guru pamong, guru pamong akan memberikan jadwal mengajar kepada mahasiswa untuk di bagi ke jadwal mengajar. Di sekolah SMKN 8 Malang terdapat 4 jurusan yaitu, Mekatronika (METRO), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Elektronika Industri (ELIN), Rekaya Perangkat Lunak (RPL). Mahasiswa mendapatkan 6 kelas dalam mengajar, setiap mahasiswa mendapatkan 2 kelas untuk mengajar. Kelas yang di ajar Yaitu TKJ, METRO dan ELIN. menurut pengalaman mahasiswa dalam mengajar jelas TKJ lebih memiliki pengetahuan dan daya ingat yang kuat dalam pelaksanaan pembelajaran, dan metro lebih cenderung ke aspek psikomotorik sehingga lebih sering melakukan banyak aktivitas gerak tubuh dibandingkan memperhatikan mahasiswa dalam mengajar, sedangkan kegiatan belajar mengajar di kelas elin penyampaian materi dilaksanakan secara baik, karena siswa yang mudah di atur dan tidak terlalu aktif.
Program asistensi mengajar ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada siswa dalam memahami materi pelajaran serta meningkatkan motivasi belajar mereka. Mahasiswa PPKn UM berperan sebagai mentor yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan contoh nyata tentang pentingnya pendidikan dalam meraih cita-cita. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan interpersonal dan pedagogis yang berguna dalam karir mereka di masa depan.
Mahasiswa yang terlibat dalam program ini mengungkapkan bahwa pengalaman asistensi mengajar sangat berharga. Salah satu mahasiswa AM menyatakan, "Melalui program ini, saya belajar banyak tentang cara mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Saya merasa bangga bisa berkontribusi dalam pendidikan mereka." Selain itu, mahasiswa juga merasakan dampak positif dari interaksi dengan siswa yang penuh semangat dan rasa ingin tahu.
Bagi SMKN 8 Malang, program ini membawa dampak signifikan. Waka Kurikulum dalam hal ini Ibu Yustiana menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi mahasiswa UM. "Kehadiran mahasiswa memberikan warna baru dalam proses belajar mengajar di sekolah kami. Siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran," ujarnya.
Program Asistensi Mengajar merupakan langkah positif dalam menciptakan sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga Pendidikan. Melalui asistensi mengajar ini, baik mahasiswa maupun siswa mendapatkan manfaat yang besar. Harapannya, program ini dapat terus berlanjut dan menjadi model bagi kolaborasi pendidikan lainnya di masa depan. Dengan merajut asa bersama, kita semua dapat meraih cita-cita yang lebih tinggi untuk pendidikan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI