Mohon tunggu...
Maulana Abdi Kurniawan
Maulana Abdi Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah

Seorang Mahasiswa yang kurang kerjaan, jadi bantulah saya mendapatkan pekerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meniti Jalan Kepramukaan, dari Dunia ke Indonesia

27 November 2024   07:00 Diperbarui: 27 November 2024   07:04 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Kepramukaan Dunia dan Indonesia

Awal Mula Kepramukaan Dunia

Kepramukaan dunia dimulai pada awal abad ke-20 oleh Robert Baden-Powell, seorang perwira Angkatan Darat Britania Raya. Setelah pengalamannya di Perang Boer, Baden-Powell menyadari pentingnya keterampilan hidup di alam bebas dan kepemimpinan yang diperoleh dari pengalaman langsung. 

Pada tahun 1907, ia mengadakan perkemahan eksperimental di Pulau Brownsea, Inggris, yang diikuti oleh 20 anak laki-laki dari berbagai latar belakang. Tujuan perkemahan ini adalah untuk menguji ide-ide Baden-Powell mengenai pendidikan non-formal melalui kegiatan di alam terbuka.

Baden-Powell menerbitkan buku Scouting for Boys pada tahun 1908, yang menjadi panduan dasar gerakan kepramukaan. Buku ini mendokumentasikan berbagai kegiatan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diusung dalam kepramukaan, seperti kepemimpinan, kemandirian, dan kerjasama. Gerakan ini dengan cepat menyebar ke berbagai negara, menciptakan jaringan internasional yang terus berkembang hingga saat ini.

Kepramukaan di Indonesia: Masa Awal dan Pembentukan

Kepramukaan masuk ke Indonesia pada awal abad ke-20, dibawa oleh pengaruh kolonial Belanda. Organisasi pramuka pertama di Indonesia adalah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO), yang didirikan pada tahun 1916. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan keterampilan kepramukaan dan nilai-nilai kebangsaan kepada pemuda-pemuda Jawa.

Selain JPO, muncul pula berbagai organisasi kepramukaan lainnya seperti Jong Java Padvinders, Jong Islamieten Bond, dan Padvinders Vereeniging Christelijke. Setiap organisasi memiliki orientasi dan latar belakang yang berbeda, sering kali berdasarkan etnis atau agama. Meski begitu, semua organisasi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membina karakter pemuda melalui kegiatan kepramukaan.

Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), kegiatan kepramukaan di Indonesia sempat terhenti. Namun, semangat kepramukaan tidak padam. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, organisasi kepramukaan kembali aktif dan memegang peran penting dalam membentuk semangat nasionalisme dan kebangsaan di kalangan pemuda.

Pembentukan Gerakan Pramuka Nasional

Pada tahun 1961, dalam rangka memperkuat gerakan kepramukaan dan menyatukan berbagai organisasi pramuka yang ada, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Keputusan ini menggabungkan semua organisasi kepramukaan menjadi satu wadah yang disebut Gerakan Pramuka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun