Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia. Sekitar 17 ribu pulau terbentang dari sabang sampai merauke. Keadaan ini sebetulnya bisa menjadi keuntungan dan juga menyimpan kerugian tersendiri.
Setiap pulau memiliki penduduk asli yang kebanyakan berbeda antar pulau, bahkan seperti Pulau Sumatra dan Kalimantan terdiri dari banyak suku bangsa.Â
Semangat Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua harus tetap dipupuk, antara lain dengan adanya pertukaran penduduk atau biasa dikenal dengan migrasi. Semakin heterogen suatu wilayah diharapkan mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itulah pemerintah selalu berusaha agar setiap pulau di Indonesia didiami banyak suku bangsa. Salah satunya dengan cara mengirim pegawai negeri sipil yang siap di tempatkan diseluruh wilayah Indonesia. Bahkan pada jaman pemerintahan Soeharto, banyak sekali suku jawa dan bali yang disebar dari Aceh sampai Papua.Â
Sampai saat ini program tersebut masih terlihat hasilnya. Banyak sekali daerah-daerah yang dulunya adalah daerah program transmigrasi berkembang menjadi daerah yang maju.
Meskipun sudah merantau lama, sifat bi local population penduduk Indonesia sangatlah kental. Sifat dimana rindu terhadap kampung halaman, tanah kelahiran maupun asal leluhur sangat tinggi. Maka dari itu, budaya mudik atau mulih disik (pulang dulu) hanya ada di Indonesia.
Tentu saja, moda transportasi yang digunakan untuk pulang ketanah kelahiran kebanyakan adalah pesawat terbang, sebagian mungkin menggunakan moda transportasi kapal laut. Dengan demikian, tarif pesawat terbang sangatlah berpengaruh terhadap kesejahteraan dan keberlangsungan budaya mudik bagi para migran di Indonesia.Â
Lebih parahnya lagi adalah jika harga pesawat terbang tidak terjangkau bagi kalangan menengah kebawah akan berdampak pada menurunnya keinginan untuk merantau ke Pulau lain untuk mencari pekerjaan.
Jika hal tersebut terjadi, hal ini akan berdampak pada homogenitas masyarakat Indonesia. Dan tentu saja sifat-sifat kedaerahan akan meningkat. Maka dari itu, semoga pemerintah segera memberikan kebijakan agar tarif pesawat terbang baik dari harga dan biaya bagasi bisa lebih terjangkau bagi kalangan menengah kebawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H