Beberapa mahasiswa seluruh universitas yang ada di indonesia menjadi perwakilan universitasnya untuk menjadi peserta KKN Kebangsaan ke - XI yang diselenggarakan di Universitas Tanjungpura (Pontianak) Kalimantan Barat, sebanyak 951 mahasiswa diturunkan ke desa-desa di dua (2) kabupaten terpilih untuk menjadi tempat pengabdian para mahasiswa KKN Kebangsaan yakni di kabupaten bengkayang dan kabupaten sambas keduanya merupakan daerah perbatasan Antara negara Indonesia dan negara Malaysia. Dengan mengangkat tema "meneguhkan nilai-nilai kebangsaan untuk menjaga keutuhan NKRI diwilayah perbatasan".
Setiap mahasiswa dimasukan pada beberapa kelompok, kelompok 42 kabupaten sambas contohnya terkumpul delapan (8) orang mahasiswa yang terpilih menjadi satu tim atau satu kelompok yakni kelompok 42 desa puringan kecamatan teluk keramat kabupaten sambas. Kelompok ini terdiri dari tiga (3) laki-laki dan enam (6) perempuan dari universitas yang berbeda terdiri dari universitas tanjungpura, universitas sultan ageng tirtayasa (banten), uin syarif hidayatullah (jakarta), universitas muhammadiyah pontianak, dan universitas OSO (pontianak). Dengan berbagai keahlian yang berbeda para mahasiswa KKN Kebangsaan ini siap untuk membangun dan bersinergi membantu menjalankan program kerja yang nantinya bisa berdampak positif kepada para warga khususnya warga di desa puringan ini.
Pak harsono (Kades Puringan) atau yang akrab dipanggil Pak pung ini memberikan sambutan hangat kepada para mahasiswa KKN Kebangsaan beliau mengatakan bahwa "walaupun kite bede darah tapi kite semue tetap keluarge" yang berarti walaupun kita ini berbeda-beda darah namun beliau tetap menganggap kami (mahasiswa) sebagai saudara atau keluarganya karena walaupun berbeda suku, agama, ras dan adat istiadat kita masih dipersatukan oleh darah Indonesia.
Beliau sangat senang dan antusias ketika para mahasiswa mau mengabdikan diri di desa puringan untuk bersinergi bersama masyarakat menjadikan desa puringan desa yang bukan saja mandiri namun juga desa yang bisa berdampak baik bagi masyarakat itu sendiri atau pun menjadi contoh baik bagi masyarakat desa lainnya. Beliau juga berharap hubungan Antara mahasiswa KKN Kebangsaan dan desa puringan ini tidak hanya sebatas saat berlangsungnya KKN Kebangsaan ini saja namun beliau berharap bisa menjalin hubungan baik antar mahasiswa KKN Kebangsaan juga dengan masyarakat desa puringan sampai seterusnya.
Beliau juga berpesan kepada para mahasiswa untuk bisa berbaur dengan masyarakat dan senantiasa menjaga etika atau sikap kepada para warga supaya terbangunnya komunikasi dengan baik sehingga warga juga senang akan kehadiran para mahasiswa untuk mengabdi dan bersinergi bersama membangun desa puringan menjadi desa mandiri yang berkemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H