Mohon tunggu...
Maula Falih
Maula Falih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unida gontor

sejarawan, filsafat islam, ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Investasi dan Kesejahteraan Masyarakat

5 Maret 2023   09:50 Diperbarui: 5 Maret 2023   09:55 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Berinvestasi adalah upaya investor untuk menghasilkan hasil yang akan dikonsumsi di masa depan. Investasi yang menawarkan return yang tinggi tentunya juga menawarkan risiko yang tinggi. Tinggi rendahnya risiko suatu instrumen khususnya di pasar modal Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik  negara serta keadaan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya seorang investor dalam mengambil keputusan investasi terlebih dahulu menganalisis instrumen investasi yang dipilihnya. Analisis ini berguna untuk meminimalkan risiko yang ada.

Industri mungkin merupakan sektor yang dapat memimpin sektor ekonomi lainnya menuju pembangunan. Produk industri selalu memiliki "exchange base" (alternatif) yang tinggi atau lebih menguntungkan dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan dengan produk dari industri lain. Hal ini  karena  industri tersebut memiliki rangkaian produk yang sangat beragam dan dapat memberikan utilitas marjinal yang tinggi kepada penggunanya. 

Secara konseptual, investasi adalah kegiatan dimana sumber daya saat ini dialokasikan atau diinvestasikan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Untuk kemudahan pemahaman dan perhitungan, sumber daya biasanya dikonversi ke satuan mata uang dan uang. Oleh karena itu, investasi secara konseptual dapat diartikan sebagai menginvestasikan uang  untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Definisi investasi berarti bahwa uang yang seharusnya dikeluarkan sekarang dapat dialihkan untuk digunakan dalam berinvestasi untuk keuntungan di masa depan. Oleh karena itu, konsep investasi dapat dirumuskan sebagai melepaskan pilihan konsumsi saat ini dan ekspektasi pendapatan di masa depan 

Jenis investasi menurut faktor dan proses yang menyebabkan terjadinya investasi
Pada dasarnya setelah adanya dorongan dan proses yang mengarah pada investasi masyarakat pada umumnya terdapat dua jenis investasi yaitu:

1. Investasi untuk kebutuhan barang dan jasa umum
Kelangsungan hidup individu, kelompok atau bahkan negara dalam kehidupan ini jika diperhatikan mensyaratkan syarat yang tidak dapat ditawar lagi yaitu terpenuhinya kebutuhan minimum. Berbagai kebutuhan hidup manusia tersebut di atas terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan berupa barang seperti makanan dan minuman, sandang, perumahan, kendaraan, dan lain-lain, dan kebutuhan berupa jasa. , seperti perawatan, keamanan dan sebagainya. 

2. Berinvestasi dalam pemenuhan keinginan
Peradaban manusia selalu berkembang sesuai dengan  waktu dan zaman. Perkembangan peradaban ini sejalan dengan fitrah manusia untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidupnya, misalnya menginginkan istirahat, kenyamanan dalam berbagai aktivitas kehidupan, dan lain-lain. Selain pemenuhan kebutuhan hidup minimum, keinginan ini menimbulkan kebutuhan baru, yang disebut kebutuhan, yang pemenuhannya juga diperlukan barang dan jasa yang dihasilkan melalui kegiatan investasi. Pemerintah juga dapat melakukan investasi yang disengaja untuk keuntungan atau keuntungan masa depan badan usaha milik negara  (BUMN) dan badan usaha daerah (BUMD).  BUMN atau BUMD biasanya terbentuk karena kekurangan modal atau resiko tinggi, perusahaan swasta tidak masuk ke dalam perusahaan, padahal masyarakat membutuhkannya.

Berinvestasi adalah  kegiatan yang bermanfaat. Untuk melaksanakan suatu ide investasi, khususnya investasi yang terarah, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 1. Perspektif Pengorbanan
Seperti disebutkan sebelumnya, aspek penting dari investasi adalah pengorbanan. Dengan kata lain, seorang investor harus rela mengorbankan sumber daya yang mereka kuasai untuk berinvestasi. Jika aspek ini tidak diberikan, misalnya tidak mau berkompromi, ide investasi hanya merosot menjadi diskusi. 

2. Aspek Harapan
Aspek  yang  sangat penting berikutnya adalah ekspektasi rasional (masuk akal) dari hasil investasi. Dalam hal pengorbanan harapan, investasi itu harus melebihi pengorbanan yang dilakukan. Sehingga jika ekspektasinya lebih rendah dari korban, sebaiknya ide investasi tersebut tidak dilaksanakan.

3. Aspek Risiko
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, siapapun yang berinvestasi di suatu perusahaan selalu mengharapkan keuntungan. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang menjalankan bisnis bisa mendapatkan keuntungan, ada yang hanya untung dari investasinya atau bahkan ada yang merugi. Untung dan rugi dikenal sebagai risiko bisnis. Jadi saat melakukan investasi, seseorang harus siap menerima risiko atau kegagalan. Perspektif ekspektasi dan risiko biasanya terkait langsung atau sebanding  

4. Hubungan waktu
Berinvestasi adalah kegiatan jangka panjang. Dengan kata lain, investasi dilakukan sekarang dan hasilnya akan dicapai di masa depan. Dengan kata lain, investasi membutuhkan kesabaran untuk menunggu hasil yang diharapkan. Waktu identik dengan peluang dan merupakan sumber daya yang sangat berharga dan tidak dapat diperbarui. Perspektif waktu terkait dengan masalah nilai yang dihasilkan oleh investasi. Untuk menilai profitabilitas investasi,  perspektif waktu digunakan, yaitu H. penilaian pendapatan masa depan dari sudut pandang nilai sekarang pada saat investasi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun