Mohon tunggu...
Ahmad Irfan Maulana Syh
Ahmad Irfan Maulana Syh Mohon Tunggu... -

Sing penting Oyeg

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pesan yang Jadi Tren

4 November 2010   15:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebuah tulisan singkat mendarat dengan cepat hadir di depan mata, tak ayal langsung aku baca. Dari kata-katanya sangat mudah untuk dicerna dan mudah diterima. Tidak berbelit seperti layaknya karya tulis seorang yang sudah mengenyam pendidikan tinggi pada umumnya. Menceritakan sedikit tentang pentingnya (a)gama, dimana agama berperan sebagai pegangan dan falsafah hidup. (a)gama menurut bahasa sangsekerta mengandung artian (a) tidak, sedangkan gama berarti kacau. Jadi sudah menjadi tugas orang yang beragama agar selalu menjaga kedamaian bukan kekacauan. Apapun itu agamanya.

Banyaknya kekacauan yang kerap terjadi akhir akhir ini menuntut kita untuk menyegarkan kembali apa yang terkandung dari agama. Agama merupakan pesan Tuhan, dimana Ia memberikan pesan kepada kita dengan berbagai ritual yang terkandung didalamnya. Pesan agama adalah pesan langit yang harus dijalani, apapun bentuk pesan tersebut. Terkadang kita selalu memilih pesan yang telah Tuhan sampaikan, apa yang sedang Tren itu yang diambil, asalkan pesan tersebut menguntungkan bagi dirinya.

Hermes adalah tokoh yang diutus Tuhan untuk dapat membahasakan bahasaNya kepada manusia. Pesan pesan Tuhan dalam setiap agama di ejawantahkan melalui caranya masing masing, Budha dengan Biksunya, Kristen dengan Biarawan/ti, Islam dengan para Santrinya, dan lain sebagainya. Cara agama seperti itulah yang kemudian membuat sebuah komunitas tersendiri untuk dapat mengartikan pesan Tuhan. Karena bahasa Tuhan memerlukan pendekatan yang tidak mudah, maka dari itu semua agama memberikan sarana yakni cara untuk dapat menjalankan pesan Tuhan.

Pesan yang ngeTren

Banyak dari kalangan komunitas diatas tidak bisa memberikan perannya sebagai pembawa pesan Tuhan, akhirnya justru kekacauanlah yang banyak terjadi. Pesan pesan diabaikan dengan alasan ada pesan yang lebih memberikan keuntungan bagi dirinya. Pesan Tuhan melalui agama kesemuanya mengarahkan, menganjurkan, serta membimbing kearah yang lebih baik. Tinggal sejauh mana dapat mengartikan pesan Tuhan tersebut.

Selamat membaca pesan dari Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun