Langit Berpesan
Sebuah tulisan singkat dari blog kompasiana mendarat dengan cepat hadir di depan mata, tak ayal langsung aku baca. Dari gaya bahasanya sangat mudah untuk dicerna dan mudah diterima. Tidak berbelit seperti layaknya karya tulis seorang yang sudah mengenyam pendidikan tinggi pada umumnya. Menceritakan sedikit tentang pentingnya agama, dimana agama berperan sebagai pegangan dan falsafah hidup.
Dalam tulisan tersebut, pesan semua agama merupakan pesan luhur yang harus dijadikan pijakan berpikir serta berbuat bagi para penganutnya. Seseorang hendaknya memahami kembali pesan yang terkandung dari agama agar kita bisa terselamatkan dari segala bahaya, karena saya yakin semua agama membawa pesan moral yang bisa mengajak kita kepada yang lebih baik.
Kenyataan (realita) historis menjelaskan bahwa agama-agama (sistem kepercayaan) yang menyebar pada zaman bidayah al ula (pra sejarah) tidak akan lepas dari dua dimensi utama, yaitu tauhid (monotheisme) dan iman kepada alam yang lain. Tauhid menghubungkan iman kepada ke-esa-an Tuhan sebagai Sang Kholiq. Sedangkan iman kepada alam lain merupakan etos ke-iman-an melalui panca indra dimana seakan akan alam itu merupakan bagian dari alam nyata.
Berawal dari dua asumsi dimensi diatas, semua agama yang ada didunia ini (khususnya agama samawi) yakni Yahudi, Kristen, dan Islam secara epistemologi mempunyai arti yang berbeda-beda, dimana dari kesemuanya mengandung artian menuju keselamatan (kecuali Yahudi, karena agama tersebut berawal dari sekte garis keras Bani Israel yang dipelopori oleh seorang tokoh, Yehuda putra ke empat Nabi Ya'qub). Kristen atau dalam bahasa arab Nashrani, berasal dari kata nashoro yang berarti pertolongan. Ada pula anggapan yang kuat bahwasanya arti nasrani berasal dari kota asal Yesus (Isa al-masih) yakni kota Nazareth. Menurut sebuah sumber, kata Nazareth berasal dari bahasa Yunani yang berarti tempat penjagaan. Tetapi beberapa sumber lain menyatakan bahwa nama itu, Nazareth, berasal dari sepatah kata bahasa Ibrani, yakni neser atau netzer yang berarti cabang atau ranting atau tunas. Karena itu nazareth sering pula dinamakan sebagai “Kota Ranting”. Sedangkan Islam berasal dari kata salima yang berarti kedamaian. Adapun Budha, Hindu, dan yang lainnya lebih kepada sebuah aliran kepercayaan dengan memandang atau meyakini ada kekuatan lain dibalik alam semesta ini dengan penyerupaan para dewa.
Dalam tulisan kali ini, saya tidak akan melebarkan pembahasan tentang sejarah dari setiap agama. Cakupan dalam tulisan ini hanya sekedar refleksi dari pemaknaan agama dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam dasawarsa sekarang ini, banyak orang yang merasa beragama akan tetapi pesan dari agama itu sendiri mereka abaikan.
Banyaknya kekacauan yang kerap terjadi akhir-akhir ini, mulai dari persoalan sosial, konflik antar warga dan sebagainya menuntut kita untuk menyegarkan kembali apa yang terkandung dari agama. Agama merupakan pesan Tuhan, dimana Ia memberikan pesan kepada kita dengan berbagai ritual yang terkandung didalamnya. Pesan agama adalah pesan langit yang harus dijalani, apapun bentuk pesan tersebut. Dalam pelaksanaannya, karena bahasa Tuhan berbeda dengan bahasa manusia, Tuhan mengutus seorang utusan untuk dapat menerjemahkan bahasaNya kepada manusia. Dengan demikian, pesan Tuhan dapat sampai dan dipahami serta diaplikasikan oleh umatNya dengan sempurna.
Perlu diketahui juga, dari jumlah juru selamat yang ada dan yang kita yakini, agama Yahudi merupakan agama yang paling banyak juru selamatnya dibandingkan dengan yang lainnya, dan bisa dikatakan hampir sebagian besar nabi dan rasul berasal dari golongan ini. Melihat hal tersebut, ada adagium kuat bahwasanya bangsa yahudi adalah bangsa pilihan dari bangsa-bangsa yang lain.
Pesan yang ngeTren
Gambaran konflik horizontal yang ada ditengah masyarakat merupakan bagian dari realita masyarakat yang harus dicari akar permasalahannya, darimana persoalan itu ada. Oleh karena itu, pembahasan mengenai bagaimana Pesan Tuhan tersampaikan dan kemudian terlembagakan pada umatNya merupakan bagian dari upaya untuk mengurai akar permasalahan tersebut.
Setiap agama tentunya memiliki golongan yang dengan sukarela giat menjaga pesan Tuhan yang dijelmakan melalui prilaku mereka. Istilahnya adalah golongan suci yang mentasbihkan diri secara utuh untuk agamanya.