Pengajaran di lingkungan madrasah sering kali membutuhkan penyesuaian metode dan teknik sesuai dengan perkembangan usia serta kebutuhan siswa. Hal ini penting untuk menjaga motivasi belajar serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada MTS Baitul Mubarak, guru-guru mencoba berbagai teknik mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik siswa di setiap tingkat kelas, yaitu kelas VII, VIII, dan IX. Setiap tingkatan kelas memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal pendekatan belajar, dan metode yang digunakan terbukti mempengaruhi suasana kelas dan minat belajar siswa:
1. Teknik Ice Breaking untuk Kelas VII
Kelas VII biasanya diisi oleh siswa-siswa yang baru memasuki jenjang pendidikan menengah pertama. Mereka cenderung mudah kehilangan fokus jika terlalu banyak materi yang disampaikan secara langsung tanpa interaksi yang menarik. Oleh karena itu, teknik ice breaking dianggap paling cocok untuk kelas VII. Ice breaking adalah metode pengajaran yang menggunakan permainan atau aktivitas menyenangkan di tengah atau awal pembelajaran untuk menghangatkan suasana kelas. Aktivitas ini tidak hanya membuat suasana belajar menjadi lebih hidup, tetapi juga membantu siswa lebih mudah menerima materi yang diajarkan karena mereka dalam kondisi rileks dan terbuka.
Penggunaan teknik ice breaking ini dapat membantu mengurangi ketegangan dalam belajar dan memberikan energi positif kepada siswa. Aktivitas sederhana seperti permainan tanya jawab cepat atau permainan kelompok dapat membuat kelas lebih menyenangkan dan mempererat hubungan antar siswa. Dampaknya, siswa kelas VII yang diajar dengan metode ini cenderung lebih antusias dan terlibat aktif dalam proses belajar. Penelitian menunjukkan bahwa suasana yang santai dan menyenangkan dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar, terutama bagi siswa yang baru memasuki lingkungan sekolah menengah.
2. Pemberian Pertanyaan Bermakna untuk Kelas VIII dan IX
Sementara itu, untuk siswa di kelas VIII dan IX, yang sudah lebih matang secara akademik dan mental, teknik mengajar yang lebih menantang namun terstruktur sangat disarankan. Dalam hal ini, guru dapat memberikan pertanyaan yang berkaitan langsung dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Teknik ini tidak hanya menguji pemahaman siswa, tetapi juga memberikan motivasi ekstra karena pertanyaan yang diberikan dapat dinilai dan bahkan diberikan penghargaan atau nilai tambahan.
Pemberian pertanyaan bermakna, terutama pertanyaan analitis yang menuntut siswa berpikir kritis, sangat efektif bagi siswa kelas VIII dan IX. Siswa pada tingkatan ini biasanya sudah mulai mempersiapkan diri untuk ujian akhir, sehingga teknik ini membantu mereka untuk melatih pemahaman materi sekaligus belajar menyusun jawaban yang sesuai dengan standar penilaian. Selain itu, memberikan penghargaan berupa nilai tambahan atau hadiah kecil dapat memacu motivasi belajar siswa, yang berdampak positif pada hasil belajar mereka.
Studi menunjukkan bahwa teknik ini efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena mereka ditantang untuk memahami materi secara mendalam dan menemukan jawaban yang benar melalui analisis. Kelas VIII dan IX yang menggunakan teknik ini lebih mudah mempertahankan fokus belajar dan cenderung aktif dalam bertanya atau berdiskusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H