Disusun Oleh:Â
Dyah Tasya Ramadhani, Maula Nisyyah Amar, Titin Indah Pratiwi, Sherrin Nurlita Widya
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: dyah.23064@mhs.unesa.ac.id, maula.23122@mhs.unesa.ac.id, titinindahpratiwi@unesa.ac.id, sherrinwidya@unesa.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dan inovasi dalam manajemen layanan bimbingan dan konseling (BK) di SMA Al-Azhar Gresik, terutama dalam menghadapi persepsi negatif siswa terhadap guru BK sebagai "polisi sekolah." Persepsi ini mempengaruhi efektivitas layanan BK, di mana siswa menjadi takut atau enggan berkomunikasi dengan guru BK. Hal ini menciptakan jarak emosional antara guru BK dan siswa serta menghalangi tercapainya tujuan layanan BK. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menggali strategi inovatif yang diterapkan oleh guru BK, salah satunya dengan penggunaan "Papan Pohon Ekspresi." Media ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya secara bebas, sehingga membantu guru BK memahami kebutuhan siswa dengan lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan wawancara mendalam dengan guru BK di SMA Al-Azhar Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi negatif terhadap guru BK dapat diubah dengan pendekatan inovatif yang mendukung, seperti papan pohon ekspresi. Media ini membantu meningkatkan keterlibatan siswa, dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih nyaman dan mendukung. Dengan begitu, layanan BK dapat lebih efektif untuk membantu siswa mengembangkan potensi dan karakter siswa secara maksimal.
Kata Kunci: Manajemen, Bimbingan dan Konseling, Tantangan, Inovasi, Persepsi
PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok untuk mencapai perkembangan secara optimal dan kemandirian berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dalam dunia pendidikan, bimbingan konseling dibutuhkan untuk membantu peserta didik mencapai kemandiriannya. Pemberian layanan BK dapat berlangsung secara optimal, tepat sasaran, efisien, dan efektif apabila didasarkan pada manajemen yang tepat. Dengan memanajemen program layanan BK, tujuan bimbingan konseling akan terlaksana dengan baik.
Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai suatu tujuan, yang mana dilakukan oleh beberapa individu yang berusaha sebaik mungkin dan mengikuti rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Manajemen merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian pada suatu organisasi, program, pelayanan supaya mencapai tujuan (Dewany et al, 2022). Menurut Prayitno, 2009 dalam Dewany et al (2022), manajemen bimbingan dan konseling merupakan proses pengelolaan yang berpusat pada empat kegiatan utama, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan evaluasi atau pengendalian (controlling).
Dengan menerapkan manajemen yang efektif dalam layanan bimbingan dan konseling, diharapkan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah juga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Oleh sebab itu, manajemen bimbingan dan konseling sangatlah penting. Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah salah satu komponen utama dalam pendidikan karakter yang dilakukan melalui berbagai strategi layanan untuk mengembangkan potensi siswa agar dapat mencapai kemandiriannya (Widia, 2019). Mengelola layanan BK juga sangat diperlukan untuk menjalankan program bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh Karena itu, Perlu untuk mengetahui bagaimana Manajemen BK di sebuah sekolahan mulai dari persiapan hingga perencanannya, sehingga bimbingan dan konseling akan sangat berperan dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara optimal.