Disusun Oleh : KKN Kelompok 8 Unmuh Jember
Sebagai salah satu upaya kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Krai, Rabu 22 Februari 2023 dilakukan kegiatan Fogging. Kegiatan Fogging ini dilakukan di daerah yang memang terdapat 3 orang positif terkena penyakit DBD. Kegiatan ini dilakukan oleh Puskesmas Yosowilangun dan dibantu oleh bidan dan kader Desa Krai, serta para peserta KKN Kelompok 8 Unmuh Jember.
Fogging merupakan tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk yang membawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun, ternyata fogging ini bukan satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mengatasi kasus DBD karena fogging sendiri hanya membunuh nyamuk dewasa saja tidak membunuh telur atau jentik nyamuk.
"Fogging ini bukan suatu kegiatan yang ampuh dalam memberantas kasus DBD ini hanya salah satu upaya yang dapat memberikan efek lega atau menurunkan kecemasan masyarakat. Fogging ini dilakukan hanya untuk memutus siklus rantai kehidupan nyamuk yang telurnya bisa menetas setiap 3 hari sekali. " tutur Pak Wido Laksono AMK selaku Koordinator Penyakit Menular Puskesmas Yosowilangun.
Selain kegiatan Fogging terdapat beberapa cara untuk mencegah penyakit DBD ini, yaitu dengan melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Kegiatan Fogging ini merupakan lanjutan dari kegiatan PSN yang telah dilakukan 2 hari sebelumnya oleh para bidan dan kader desa. Seperti yang disampaikan oleh Bu Novi selaku bidan Desa Krai mengenai pencegahan penyakit DBD ini.
"Kegiatan Fogging ini merupakan suatu pencegahan untuk penyakit DBD. Selain itu, sebenarnya ada beberapa cara untuk melakukan pencegahan yang dimulai dari kesadaran diri untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah. Salah satunya dengan menjaga kebersihan kamar mandi. Mungkin warga desa bisa memberikan ikan cupang di dalam bak mandi jika mereka mungkin tidak sempat untuk melakukan pengurasan air bak kamar mandi. Dengan adanya ikan cupang ini bisa membantu untuk memakan jentik-jentik nyamuk yang nantinya bisa berkembang biak menjadi nyamuk dewasa."
Dengan adanya kegiatan Fogging ini selain untuk memberantas nyamuk pembawa penyakit DBD diharapkan pula dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kebersihan lingkungan itu penting. Pak Wido juga menambahkan bahwa kegiatan Fogging ini akan efektif apabila diikuti oleh kesadaran warga sekitar untuk menjaga kebersihan.
"Selain itu untuk memberantas kasus DBD kegiatan Fogging ini perlu diimbangi dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan contohnya kebersihan  kamar mandi yaitu dengan cara menguras bak kamar mandi 2 kali dalam seminggu dengan menggosok dinding bak kamar mandi karena jika hanya membuang air dalam bak kamar mandi saja telur nyamuk tetap bisa hidup jika bak kamar mandi tersebut kembali diisi oleh air."
Pak Wido juga menambahkan bahwa kegiatan Fogging di Desa Krai ini berjalan lancar. Hanya saja ada beberapa warga Desa Krai yang menolak untuk dilakukan pengasapan di dalam rumah karena alasan tertentu. Kegiatan Fogging ini sendiri akan kembali dilakukan hari Rabu mendatang pada tanggal 1 Maret 2023.