Mohon tunggu...
Mauidhotul Khasanah
Mauidhotul Khasanah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi UIN Malang - 2013

Selanjutnya

Tutup

Catatan

BURRHUS FREDERIC SKINNER

7 April 2015   09:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BURRHUS FREDERIC SKINNER

(1904 – 1990)

BIOGRAFI

Lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di kota kecil Susqoehanna, Pennsylvania, AS. Dari ayahnya yaitu seorang pengacara dan ibunya yaitu seorang ibu rumah.Skinner meninggal di Massachusetts, pada 18 Agustus1990.

Skinner adalah seorang Psikolog Amerika Serikat terkenal dengan aliran behaviorisme. Inti pemikiran Beliau adalah setiap manusia bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang menentukan" (operant conditioning).

Skinner menempuh pendidikannya di bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College.Kemudian, ia menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas Harvard. Pada tahun 1936, ia mengajar di Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di Universitas Harvard sampai akhir hayatnya. Dan salah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah Walden II.

KONSEP TEORI

Sistem yang ditawarkan oleh B. F. Skinner didasarkan pada “cara kerja yang menentukan” (operant conditioning). Setiap makhluk hidup pasti selalu berada dalam proses “melakukan sesuatu” terhadap lingkungannya. Selama melakukan proses “operasi” ini, makhluk hidup tersebut pasti memiliki stimulan-stimulan tertentu, yang disebut dengan stimulan yang menggugah. Stimulan-stimulan ini berdampak pada meningkatnya proses cara kerja tadi, yaitu perilaku-perilaku yang muncul karena adanya penggugah. Inilah yang dimaksud dengan cara kerja yang menentukan.

B.F Skinner melakukan percobaan terhadap tikus yang diletakkan di dalam kandang (kandang ini disebut “kotak skinner”). Kemudian Ia meletakkan sebuah bel di dekat pintu. Apabila ditekan, maka secara otomatis pengungkit makanan akan bergerak, dan makanan akan jatuh dari atas kandang.

Dalam percobaan ini, yang dilakukan tikus pertama kali adalah melompat-lompat dan mencakar kandang. Tetapi pada suatu ketika, tikus berhasil menekan bel hingga akhirnya pengungkit bergerak dan makanan pun jatuh. Aksi yang dilakukan tikus ini dinamakan aksi emitted behavior. Emitted behavior adalah sebuah tingkah laku yang muncul tanpa adanya stimulus tertentu sebelumnya. Makanan yang jatuh dinamakan reinforce yaitu tingkah lau operant yang akan terus meningkat apabila diikuti oleh reinforcement (George, 2006).

Teori Operant Conditioning adalah teori yang dikembangkan oleh B.F Skinner. Teori ini mengungkapkan bahwa tingkah laku bukanlah sekedar respon terhadap stimulus, tetapi suaatu tindakan yang disengaja atau operant.

Istilah operant conditioning diciptakan oleh Skinner dan memiliki arti umum conditioning perilaku. Istilah “operant” disisni berarti operasi (operation) yang pengaruhnya mengakibatkan organisme melakukan suatu perbuatan pada lingkungannya; misalnya perilaku motor yang biasanya merupakan perbuatan yang dilakukan secara sadar (Sobur, 2003: 227).

Tingkah laku adalah perbuatan yang dilakukan seseorang pada situasi tertentu. Tingkah laku yang dimaksud terletak di antara dua pengaruh yaitu pengaruh yang mendahuluinya (antecedent) dan pengaruh yang mengikutinya (konsekuensi). Hal ini dapat dilukiskan sebagai berikut:

Antecedent à Tingkah Laku à Konsekuensi

Dengan demikian, tingkah laku dapat diubah dengan cara mengubah antecedent, konsekuensi, atau kedua-duanya. Menurut Skinner, konsekuensi itu sangat menentukan apakah seseorang akan mengulangi suatu tingkah laku pada saat lain di waktu yang akan datang.

Metode Operant Conditioning

1.Shapping

Yaitu pembentukan perilaku untuk membentuk perilaku tertentu. Contoh: Seorang dokter yang menginginkan anaknya juga menjadi dokter, maka anaknya itu diberikan mainan semacam permainan dokter-dokteran.

2.Satiation (penjenuhan) terhadap tingkah laku sehingga tidak lagi bersedia melakukan.

3.Supersititious Behaviour (Perilaku Tahayul)

Yang sering terjadi adalah kaitan antara respon dan hasil yang mengikutinya muncul semata-mata karena kebetulaan. Contoh: Seorang penjudi mengucapkan jampi-jampi sebelum dia melemparkan dadu, dan ternyata dia menang (Koswara, 1991: 86).

4.Memindah / Menghindar (Removing / Avoiding) yaitu menghindar dari situasi pengaruh sehingga tidak diterima lagi sebagai stimulus. Contoh: Pengaruh buruk teman sebaya.

5.Aversi Vs Counter Conditioning

Aversi merupakan perilaku yang disenangi dibarengi dengan perilaku yang tidak disenangi, sedangkan Counter Conditioning merupakan perilaku yang tidak disenangi dibarengi dengan perilaku yang disenangi.

Konsep Skinner

1.Behaviour

·Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu

·Tingkah laku dapat diramalkan

·Tingkah laku dapat di kontrol

2.Skinner Box (Kotak Skinner)

Yaitu bentuk belajar yang menekankan respon-respon atau tingkah laku yang suka rela dikontrol oleh konsekuen-konsekuennya (Yusuf & Juntika, 2011: 129).

Abnormalitas

1.Kekurangan tingkah laku

2.Kesalahan penguatan

3.Respon yang salah

4.Kesalahan memahami stimulus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun