Mohon tunggu...
Maugina Havier
Maugina Havier Mohon Tunggu... -

Interior Designer, Dosen, Penulis, dan Ilustrator. Pemilik Studio Desain Gina Havier Projects dan brand home decor Dress Your Space (d.y.s).\r\n\r\nemail : design.d.y.s@gmail.com / maugina.havier@gmail.com\r\nInstagram produk : @ginahavierprojects\r\nTwitter : @ginahavier

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saat ABG Bermain-main dengan Seks

1 Juni 2010   08:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:49 2559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekolah-sekolah di Polandia tampaknya sedang didera permasalahan serius sehubungan dengan pergaulan seks remaja. Banyak remaja putri usia 14-15 tahun hamil setelah diketahui memainkan permainan seks 'Bintang atau Matahari' bersama teman-teman sebayanya.

Entah kenapa permainan ini dinamai 'Bintang atau Matahari', namun yang jelas permainan ini adalah permainan seks yang sangat tidak bertanggung jawab. Pada permainan ini para gadis akan berbaring di lantai dengan membentuk lingkaran yang kepalanya berada pada satu titik. Setelah itu mata siswi ini ditutup dan anak laki-lakinya bersetubuh dengan para gadis ini secara bergantian.

Pemenang dari permainan ini adalah anak yang berhasil terakhir kali mengakhiri hubungannya. Namun dari permainan ini selalu menghasilkan beberapa kehamilan.

"Tahun ini saja sudah ada lima gadis yang hamil dan dua diantaranya sudah melahirkan," ujar Anna Czarnocka, kepala sekolah dari sekolah menengah pertama tersebut, seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (1/6/2010).

Selayaknya kehamilan adalah sesuatu yang telah direncanakan oleh pasangan yang sudah siap. Namun karena permainan konyol ini, anak-anak perempuan di Polandia Utara tersebut hamil tanpa kesiapan. Tentunya ayah dari janin itupun tidak bisa dipastikan, kecuali setelah anak itu lahir dan dilakukan tes DNA.

Tentunya kita tidak naif, kita semua tahu bahwa di Benua Eropa sana pergaulan dan seks bebas sudah menjadi hal yang biasa. Tanpa adanya pernikahan, semua orang bisa dengan santainya melakukan hubungan badan. Namun di Eropa pun masalah kehamilan remaja merupakan suatu masalah. Dilihat dari segi psikologi anak tersebut, mental mereka belum siap untuk menerima kehamilan dan membesarkan seorang anak. Begitupun dari segi kesehatan.

Seperti dikutip dari WebMD, ada beberapa risiko yang bisa timbul dari kehamilan di usia dini, yaitu:

Kurangnya perawatan selma hamil dan sebelum melahirkan
Gadis remaja yang hamil terutama jika tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya sangat berisiko mengalami kekurangan dalam hal perawatan selama hamil dan sebelum melahirkan. Padahal perawatan ini sangat penting terutama di bulan-bulan awal kehamilan. Perawatan ini berguna untuk memantau kondisi medis ibu dan bayi serta pertumbuhannya, sehingga jika ada komplikasi bisa tertangani dengan cepat.

Tekanan darah tinggi
Remaja yang hamil memiliki risiko mengalami tekanan darah tinggi atau disebut dengan pregnancy-induced hypertension, dibandingkan dengan perempuan yang hamil diusia matang. Kondisi ini memicu terjadinya preeclampsia, yaitu kondisi medis berbahaya yang menggabungkan tekanan darah tinggi dengan kelebihan protein dalam urin, pembengkakan tangan dan wajah ibu serta kerusakan organ.

Kelahiran prematur
Kehamilan yang normal berlangsung selama 38-40 minggu, sehingga jika lahir sebelum usia tersebut disebut dengan kelahiran prematur. Jika ibu yang hamil tidak mendapatkan perawatan yang cukup atau mengalami kondisi tertentu, bisa memicu kelahiran prematur yang berisiko pada bayinya seperti gangguan pernapasan, sistem pencernaannya belum sempurna atau gangguan organ lainnya.

Berat badan bayi lahir rendah
Jika kelahiran terjadi secara prematur atau tidak mendapatkan gizi yang cukup selama hamil, ada kemungkinan bayi yang lahir memiliki berat badan yang rendah. Bayi yang memiliki berat badan rendah biasanya sekitar 1.500-2.500 gram, sedangkan jika di bawah 1.500 gram maka tergolong berat badan sangat rendah. Hal ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan sang bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun